Rabu, 23 Maret 2011

Tips Atasi Nyeri Saat Persalinan

persalinanUntuk mengatasi rasa nyeri saat persalinan ini, coba terapkan tips berikut:
  1. Selama kontraksi, coba ambil posisi seperti merangkak di atas matras.
    Posisi ini mengurangi tekanan kepala bayi terhadap tulang punggung Anda. Dalam posisi merangkak ini, lurukan tangan dan punggung. Saat kontraksi selesai, taruhlah banyak bantal-bantal untuk menyangga kepala Anda.
  2. Saat kontraksi mulai lagi, singkirkan bantal-bantal tersebut agar Anda dapat kembali dalam posisi merangkak lagi.
  3. Mintalah pasangan Anda memijat punggung bawah, atau mengompres punggung Anda dengan air hangat di antara saat-saat kontraksi. Gunakanlah talk atau vaselin sebagai pelicin saat memijat.
  4. Bergeraklah terus di antara tiap kontraksi. Ini akan membantu Anda untuk mengatasi rasa nyeri saat persalinan. Saat kontraksi, pilihlah posisi yang paling nyaman.
  5. Pertahankan posisi punggung yang tegak, baik saat berdiri, duduk, maupun posisi lainnya. Gunanya agar kepala bayi tetap berada di leher rahim dengan baik, sehingga kontraksi yang terjadi semakin kuat dan efektif.
  6. Berkonsentrasilah pada pernafasan Anda, untuk menenangkan dan mengurangi rasa sakit.
  7. Bernyanyilah atau bersuaralah saat nyeri timbul untuk melepaskan rasa nyeri Anda. Namun, tidak perlu terlalu keras agar tidak membuang energi yang sangat Anda perlukan saat pengeluaran bayi nantinya.
  8. Berkonsentrasilah pada tiap kontraksi. Jangan memikirkan rasa sakit atau ketakutan untuk kontraksi yang berikutnya. Cobalah untuk melihat kontraksi sebagai gelombang yang harus diikuti untuk mencapai saat pengeluaran sang bayi.
  9. Buang air kecil sesering mungkin agar kandung kencing tidak menghalangi saat kontraksi.
  10. Jika perlu, Anda bisa minta dibius secara epidural untuk mengurangi nyeri.
    Epidural adalah pembiusan untuk mengurangi rasa sakit dengan membuat kebal sementara saraf-saraf di tubuh bagian bawah. Epidural harus diberikan secukupnya saja, sehingga pada tahap 2 persalinan (yaitu tahap pengeluaran bayi), pembiusan ini sudah menghilang. Apabila pembiusan ini tidak menghilang pada tahap 2 tersebut, maka proses pengeluaran bayi dapat menjadi lebih lama dan mungkin harus dilakukan episiotomi (pengguntingan vagina agar jalan lahir keluar bayi lebih luas) atau harus dipergunakan alat bantu forseps untuk melahirkan bayi.
Sumber: Buklet Prenagen "Mengenal Seluk Beluk Persalinan"

Source: http://www.info-sehat.com/inside_level2.asp?artid=41&secid=&intid=2

Artikel Terkait:
Kehamilan Resiko Tinggi
Komplikasi Persalinan
Tips Kesehatan
Masalah Kesehatan Wanita
loading...

Artikel Terkait

Posting Terbaru