Minggu, 11 Juli 2010

Disiplin Makan Buah agar Tak Lekas Tua

Cobalah menakar kembali konsumsi buah Anda setiap hari. Sudahkah bervariasi, dari jenis, warna, dan porsinya? Bicara porsi idealnya harus 10 porsi buah setiap hari. Jika belum, saatnya melatih diri, membiasakan makan buah mendekati atau persis dengan porsi ideal. Itu jika ingin kulit selalu muda dan segar, serta menunda penuaan datang terlalu dini.

Dokter spesialis gizi klinis, dr Samuel Oetoro, SpGK, menjelaskan bahwa buah-buahan tak hanya merupakan sumber vitamin, namun juga mengandung antioksidan yang tinggi. Kandungan antioksidan didapat dari zat warna buah. Jadi pastikan Anda mengonsumsi buah sesuai porsi ideal, dengan varian jenis dan warna buah agar manfaat antiaging dari antioksidannya semakin optimal.

"Satu zat warna dari buah mengandung antioksidan yang bisa menangkal radikal bebas. Manfaat ini bisa mengatasi berbagai penyakit, termasuk juga membuat kulit lebih segar, cerah, dan tidak keriput. Apalagi jika aktivitas sehari-hari lebih banyak bersentuhan dengan sinar matahari," kata dr Samuel .
Dengan rutin makan buah, baik buah utuh, dihancurkan (diblender), atau dibuat jus buah setiap hari, 10 porsi, 10 jenis, dan 10 warna buah berbeda setiap hari, asupan antioksidan bisa terpenuhi. Usahakan minimal lima porsi sehari, tambah dr Samuel.
"Semakin banyak makan buah, semakin besar efek antioksidannya. Latih makan buah dari tiga porsi, meningkat ke lima, tujuh, sepuluh porsi setiap hari. Upayakan makan buah yang bervariasi karena jenis buah berlimpah dan murah," tegas dr Samuel. Pisang, semangka, dan pepaya, menurutnya, mudah dan murah didapatkan untuk memenuhi kebutuhan asupan buah setiap hari.
Sumber : Kompas.com
Baca SelengkapnyaDisiplin Makan Buah agar Tak Lekas Tua
loading...

Kamis, 08 Juli 2010

Skin Care using Ergothioneine as Antioxidant and Anti Aging

Most women want a healthy skin and ageless. But how? One of the answers is antioxidant. To neutralize free radicals that can cause our skin becomes wrinkled and dry, and also damage the skin. This can be avoided by eating foods that contain antioxidants such as carrots, onions, tomatoes, bluebery, green tea, broccoli, cereal and all kinds of grain. Foods that contain anti-oxidants can also neutralize toxins in the body caused by pollution.

This is what makes Oxis experts do research and have produced products that can cope with oxidative stress; which can lead to various diseases. The products include L-Ergothioneine Oxis (ergo) as a key component. Ergo is a very powerful, multifaceted antioxidant.

Many benefits from consuming ergo :
  • Conserve and maintain the levels of other antioxidants such as Vitamin E, Vitamin C and glutathione.
  • Increase respiration and the oxidation of fat.
  • Protect mitochondria from damage.
  • Reduce the damaging effects of environmental ultraviolet radiation.
  • Neutralize increased oxidative stress.
So, I think Oxis products are very good for anti aging.
If you want to know more about these products, see here:


Baca SelengkapnyaSkin Care using Ergothioneine as Antioxidant and Anti Aging
loading...

Selasa, 06 Juli 2010

Bahan Kimia Pada Parfum Ternyata Banyak Mengandung Racun

Bahan Kimia Pada Parfum Ternyata Banyak Mengandung Racun
Tidak bisa dipungkiri bahwa saat ini parfum merupakan suatu kebutuhan pokok. Para pegawai kantor, remaja, dan terutama bagi wanita, rasanya tidak mungkin mereka melakukan aktivitas sehari-hari tanpa menggunakan aroma parfum pada tubuhnya. Tidak hanya itu, aroma parfum juga digunakan untuk memberi kesegaran pada ruangan. Jika anda berjalan di dalam sebuah pusat pertokoan, anda pasti disuguhi aroma parfum yang menyengat di tiap-tiap toko. Hal ini dimaksudkan agar orang lain disekitarnya merasa nyaman dan tidak terganggu dengan bau-bau yang tidak sedap.

Namun sayangnya, parfum tidak hanya memberikan aroma harum, tetapi juga memberikan banyak efek racun. Ada lebih dari 500 bahan kimia potensial yang dapat digunakan untuk memberikan "aroma harum" yang ditemukan pada banyak produk, bukan hanya parfum dan cologne. Aroma tersebut bisa ditemukan di penyegar udara ruangan, kosmetik, pelembut kain, deterjen, lilin, dll. Dan produsen tidak diwajibkan untuk mencantumkan bahan yang ada pada label produknya, juga tidak harus mengungkapkan bahan tertentu yang memenuhi syarat sebagai "aroma" karena mereka dilindungi sebagai rahasia dagang perusahaan.

Beberapa bahan kimia yang paling umum pada parfum adalah etanol, asetaldehida, benzaldehida, benzil asetat, a-pinene, aseton, benzil alkohol, etil asetat, linalool, a-terpinene, metilen klorida, oksida stirena, sulfat dimenthyl, a-terpineol, kapur barus, dan limonene. Beberapa bahan kimia tersebut memberikan efek pada kesehatan yaitu mudah tersinggung, kekaburan mental, nyeri otot, asma, kembung, nyeri sendi, nyeri sinus, kelelahan, sakit tenggorokan, iritasi mata, masalah pencernaan, laringitis, sakit kepala, pusing, bengkak kelenjar getah bening, peningkatan tekanan darah, batuk, dan gatal iritasi kulit.

Asetaldehida merupakan karsinogen bagi manusia. Dalam penelitian pada hewan, zat ini mampu melintasi plasenta menuju janin. Industri kimia sendiri mencatat sebagai sakit kepala, tremor, kejang, dan bahkan kematian sebagai efek yang mungkin terjadi dari paparan asetonitril, bahan lain yang umum. Dalam penelitian hewan, oksida stirena menyebabkan depresi. Toluena (juga dikenal sebagai metil benzena) adalah neurotoksin yang dapat menyebabkan hilangnya kontrol otot, kerusakan otak, sakit kepala, kehilangan memori, dan masalah dengan berbicara, mendengar, dan visi. Musk tetralin (AETT) telah terbukti menyebabkan degenerasi sel otak dan sumsum tulang belakang.

Penelitian ini menegaskan bahwa banyak bahan dalam parfum adalah neurotoksin, yang berarti bahwa mereka memiliki efek beracun pada otak dan sistem syaraf. Penelitian lain menghubungkan gejala emosi negatif, mental, dan fisik lainnya pada berbagai bahan parfum. Sampai baru-baru ini, para ilmuwan percaya bahwa otak dilindungi oleh sebuah mekanisme kedap yang dikenal sebagai "blood-brain barrier". Penelitian terbaru menunjukkan bahwa sistem ini memungkinkan racun lingkungan, termasuk yang ditemukan pada parfum dan produk beraroma lain mampu mengakses ke otak halus, dan yang pernah ditemukan di otak butuh waktu puluhan tahun untuk menghilangkannya. Dimana dapat mengakibatkan kerusakan substansial dalam bentuk peradangan dan plak yang menumpuk di otak, dua dari prekursor terhadap gangguan otak yang serius seperti Alzheimer dan Parkinson.

Beberapa bahan aroma parfum mengganggu keseimbangan hormon kita, menyebabkan sejumlah masalah emosional, antara lain : kecemasan, perubahan mood, dan depresi. Tidak semua produk yang beraroma diciptakan sama. Banyak parfum dan cologne terutama merek komersial terdiri dari bahan kimia sintetik. Bahkan produk alami juga banyak mengandung bahan-bahan aroma sintetis sehingga penting untuk mulai membaca label pada produk perawatan pribadi. Jika tidak ada daftar bahan, produsen pasti memiliki sesuatu yang disembunyikan. Berhati-hatilah terhadap "minyak wangi" yang menyamar sebagai minyak esensial. Carilah yang berasal dari bahan-bahan alami yaitu yang berasal dari bunga, daun, dan bahan-bahan alam lainnya.

Baca SelengkapnyaBahan Kimia Pada Parfum Ternyata Banyak Mengandung Racun
loading...

Posting Terbaru