Gejala penyakit jantung koroner yang sering dirasakan antara lain rasa sakit atau nyeri dada. Kebanyakan orang mengira nyeri tersebut hanya penyakit biasa dan tidak berbahaya. Gejala lain yang mungkin terjadi yaitu merasa dada tertekan selama 30 detik sampai 5 menit. Hal lainnya adalah keluar keringat dingin, berdebar-debar, pusing, dan merasa mau pingsan. Gejala-gejala tersebut tidak selalu bisa dirasakan penderita. Tanda peringatan lain adalah napas tersengal-sengal pada saat berolahraga.
Selama beberapa bulan sebelum serangan jantung biasanya penderita penyakit jantung sering merasa sangat lelah. Jangan menganggap gejala tersebut disebabkan oleh kurang tidur atau stress akibat pekerjaan. Rasa nyeri atau rasa ditekan di dada, yang disebut angina, memberikan peringatan kepada penderita penyakit jantung. Beberapa orang mengalami napas tersengal-sengal atau kelelahan dan perasaan lunglai sebagai gejalanya, mengindikasikan bahwa jantung tidak mendapatkan cukup oksigen karena penyumbatan arteri koroner.
Biasanya beberapa hari menjelang mengalami serangan jantung, penderita akan mengalami kontraksi otot secara tiba-tiba di dada yang merupakan serangan kecil atau serangan jantung ringan. Serangan jantung ringan umum terjadi sebelum serangan jantung yang besar beberapa hari kemudian.
Apa yang harus dilakukan jika terjadi gejala serangan jantung?
Kenalilah gejala-gejala tersebut apakah terjadi nyeri dada, sesak napas, ataupun jantung berdebar. Hentikan segera semua pekerjaan apa pun yang sedang dilakukan lalu duduk atau berbaringlah sembari menarik napas dalam-dalam.
Jika Anda sendirian sementara gejala tersebut berlangsung lebih dari beberapa menit segera hubungi ambulance dan katakan anda terkena serangan jantung. Atau hubungi orang di sekitar anda dengan memberikan informasi yang sama.
Jika ada yang bisa mengantar anda ke rumah sakit lebih cepat daripada kedatangan paramedis, segeralah minta bantuan untuk mengantar anda ke ruang gawat darurat di rumah sakit. Lebih cepat ditangani akan lebih baik.
Namun jika anda menunggu tim paramedis datang, anda dapat melonggarkan pakaian yang ketat, termasuk ikat pinggang atau dasi. Buat diri anda dalam posisi yang terasa sangat nyaman.
Tetaplah tenang, baik anda sebagai korban ataupun penolong. Kepanikan dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya aritmia atau penyimpangan irama jantung yang mengancam kehidupan.
Selama beberapa bulan sebelum serangan jantung biasanya penderita penyakit jantung sering merasa sangat lelah. Jangan menganggap gejala tersebut disebabkan oleh kurang tidur atau stress akibat pekerjaan. Rasa nyeri atau rasa ditekan di dada, yang disebut angina, memberikan peringatan kepada penderita penyakit jantung. Beberapa orang mengalami napas tersengal-sengal atau kelelahan dan perasaan lunglai sebagai gejalanya, mengindikasikan bahwa jantung tidak mendapatkan cukup oksigen karena penyumbatan arteri koroner.
Biasanya beberapa hari menjelang mengalami serangan jantung, penderita akan mengalami kontraksi otot secara tiba-tiba di dada yang merupakan serangan kecil atau serangan jantung ringan. Serangan jantung ringan umum terjadi sebelum serangan jantung yang besar beberapa hari kemudian.
Apa yang harus dilakukan jika terjadi gejala serangan jantung?
Kenalilah gejala-gejala tersebut apakah terjadi nyeri dada, sesak napas, ataupun jantung berdebar. Hentikan segera semua pekerjaan apa pun yang sedang dilakukan lalu duduk atau berbaringlah sembari menarik napas dalam-dalam.
Jika Anda sendirian sementara gejala tersebut berlangsung lebih dari beberapa menit segera hubungi ambulance dan katakan anda terkena serangan jantung. Atau hubungi orang di sekitar anda dengan memberikan informasi yang sama.
Jika ada yang bisa mengantar anda ke rumah sakit lebih cepat daripada kedatangan paramedis, segeralah minta bantuan untuk mengantar anda ke ruang gawat darurat di rumah sakit. Lebih cepat ditangani akan lebih baik.
Namun jika anda menunggu tim paramedis datang, anda dapat melonggarkan pakaian yang ketat, termasuk ikat pinggang atau dasi. Buat diri anda dalam posisi yang terasa sangat nyaman.
Tetaplah tenang, baik anda sebagai korban ataupun penolong. Kepanikan dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya aritmia atau penyimpangan irama jantung yang mengancam kehidupan.