Semakin bebasnya para pembuat film mengungkapkan ide, disertai semakin halusnya efek-efek visual yang diperoleh, membuat tampilan sinema semakin mendekati kenyataan terlebih latar dan jalan cerita yang dibuat sederhana, menjadikan karyanya terkadang dinilai berlebihan oleh sebagian orang terutama pemerhati film dan pemerintah otoritas setempat. Seperti yang terjadi pada 5 film yang dicekal di dunia berikut ini
1. Grotesque Grotesque merupakan film horror yang diluncurkan pada tahun 2009 di Jepang. Film ini mencceritakan sepasang kekasih muda-mudi yang diculik di jalanan dalam kencan pertama mereka. Dalam penyekapan mereka mengalami banyak siksan yang sadis oleh si penculik yang memiiliki gangguan jiwa. Namun dikarenakan visualisasi yang terlalu sadis, dan sangat mengganggu, terutama dalam sebuah adegan amputasi, film Grotesque ini telah dicekal dibanyak negara, termasuk di Inggris. Film ini mendapatkan kritikan keras karena minimnya narasi dan pembangunan karakter tokoh, penggunaan latar ruangan, dan gergaji. Alhasil film ini mendapakan review buruk dari para kritikus film.
2. Mikey Film ini dirilis pada tahun 1992, dicekal diberbagai negara bahkan hingga saat ini di Inggris. Film Mikey banyak memiliki adegan grafis mengenai sebuah penyiksaan dan pembunuhan, sebagaimana pembunuhan yang dilakukan oleh James Bulger pada tahun 1993. Saat itu dua orang yang masih kanak-kanak disiksa dan dibunuh secara kejam. Film ini sesuai narasinya menceritakan kehidupan tentang Mikey holt ; seorang sosiopatis berusia sembilan tahun yang membunuh orangtua angkat berserta teman-temannya. Banyak orang peduli kepadanya lalu mati dalam sebuah “kecelakaan”, sehingga membuat Mikey berpindah dari satu keluarga angkat ke keluarga lainnya. Dalam alur cerita tersebut Mikey tidak dicurigai sebagai seorang pelaku kejahatan, ia membunuh semua orang yang ia duga mengetahui keinginannya untuk membunuh dan menyakiti orang lain.
3. The Human Centipede 2 Alur cerita utama film ini melibatkan seorang ilmuwan Belanda yang gila, ia menculik tiga orang turis Amerika, membedah lalu menjahit mereka bersama-sama dari mulut ke anus. Film ini dikritik habis-habisan karena telah memperlihatkan tanpa maksud apapun sebuah aksi kebrutalan diperlihatkan, dan korban dalam cerita ini hanyalah objek siksaan belaka untuk disakiti, dilecehkan, dipotong-potong untuk kesenangan karakter utama yaitu ilmuwan sakit jiwa, juga nantinya merupakan kesenangan para penonton.
Sekuel film ini akan diluncurkan pada Oktober 2011, namun telah ditolak untuk didistribusikan di Inggris. Sang sutradara Tom Six menyatakan,”Sekuel berikutnya lebih banyak memperlihatkan darah dan wajah-wajah lebih dari aslinya”. Film baru ini juga melibatkan 12 orang dan memperlihatkan adegan-adegan pemerkosaan dan masturbasi.
4. Scum Scum adalah cerita tentang kehidupan pemuda berandalan di Borstal, Inggris, yang cukup berat dan mengejutkan di tahun 1970an. Film ini seutuhnya dicekal dari siara pertelevisian karea mengandung unsur rasisme, pemerkosaan massal, bunuh diri dan kekerasan. Namun film ini diproduksi ulang pada tahun 1979, dibintangi aktor muda Ray Winstone yang merupakan debut pertamanya, berperan sebagai Carlin. Film reproduksi ini juga dicekal, walaupun pengadilan negara hanya memperbolehkan pendistribusian film Scum di Inggris. Film versi terbaru ini mendapatkan review dari para kritikus dan mendapat pujian atas ketepatannya dalam menangkap dan menggambarkan realitas kebrutalan rezim Borstal.
5. A Serbian Film Film ini dicekal di Spanyol, Norwegia, dan Brazil, A Serbian adalah salah satu film paling kontroversial sepanjang masa. Beberapa hal yang menyebabkan dicekalnya film ini adalah, adegan pemerkosaan anak-anak, inses (hubungan satu darah) dan pembunuhan. Film ini mendapatkan kritikan bahkan kutukan keras terhadap beberapa adegan ekstrim pemerkosaan diserta kekerasan. Film ini menceritakan kisah seputar bintang porno yang beranjak tua, yang menyetujui untuk berpartisipasi dalam sebuah film dengan maksud memperoleh pekerjaan halal dan lebih baik dari sebelumnya, namun akhirnya ia mengetahui berada dalam pusaran pembuatan film mengenai paedofilia, dan ia tidak bisa keluar dari pusaran tersebut.