Kamis, 09 Februari 2012

Antisipasi Berbagai Infeksi di Awal Tahun

Antisipasi Berbagai Infeksi di Awal Tahun

Kasus-kasus Diare,Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) dan Demam Typhoid mendominasi kasus-kasus yang datang ke Poli Penyakit Dalam bahkan sampai perlu di rawat inap di akhir tahun 2011 dan awal 2012. Ketiga penyakit ini merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi baik virus (Diare/ISPA) atau bakteri (Demam Typhoid/Diare).

Perdefinisi diare  adalah adanya perubahan bentuk feses yang menjadi cair dengan frekuensi yang lebih dari 3 kali. Diare bisa terjadi pada siapa saja dan berlangsungnya tiba-tiba. Hampir setiap orang mengalami diare minimal 1 kali dalam satu tahun. Bentuk feses orang yang mengalami diare juga bermacam-macam. Pasien dengan diare bisa saja datang dengan feses cair tanpa ampas atau fesesnya seperti bubur. Selain itu bisa juga diare yang terjadi disertai lendir atau darah. Jumlah dari feses pada pasien yang mengalami diare tersebut bisa banyak saat buang air besar atau bisa juga sedikit-sedikit. Pasien yang mengalami diare  bisa juga datang dengan berbagai keluhan tambahan lainnya seperti demam, mules atau bisa juga disertai mual atau muntah.

Penyebab diare  bermacam-macam bisa karena suatu infeksi. Infeksi yang bisa menyebabkan diare antara  lain bakteri seperti oleh kuman E coli, Vibrio Cholera, Salmonela, Shigela, Kampilobakter, Aeromonas dan Yersinia . Virus juga bisa menyebabkan diare antara lain rotavirus dan virus enterik lainnya.

Demam typhoid adalah infeksi usus yang disebabkan oleh kuman Salmonela thypi. Syarat utama pasien dengan demam Typhoid adalah demam, demam yang naik turun, terutama malam hari biasanya berlangsung 5-7 hari. Selain demam, pasien biasanya juga mempunyai gejala tambahan berupa gangguan pencernaan seperti mual, muntah, umumnya pasien susah buang air besar. Pasien tampak letih dan lesu. Pemeriksaan laboratorium akan memastikan dugaan demam typhoid tersebut.  Sel darah putih (lekosit) pasien demam typhoid umumnya rendah. Pemeriksaan widal dengan titer O >1/320 atau titer H >1/640 lebih mengarah adanya infeksi demam Typhoid. Pasien dengan widal positif tanpa demam tidak bisa diagnosis sebagai penderita demam typhoid. Pemeriksaan laboratorium lain yang juga cukup akurat dan sudah umum dilakukan dalam praktek klinik saat ini adalah pemeriksaan IgM Salmonella (Tubex TF)

Pasien dengan ISPA biasanya akan mengeluh batuk dan pilek dan bersin, biasanya disertai demam dan badan terasa pegal. Meningat penularan ISPA ini dari droplet maka dianjurkan untuk seseorang yang sedang batuk dan bersin untuk selalu menutup mulut saat bersin dan batuk.

Kalau bicara soalnya terjadi penyakit infeksi hal ini berhubungan dengan 3 hal: daya tahan tubuh seseorang, jumlah kuman atau bibit penyakit dan faktor lingkungan. Saat ini kita juga maklum bahwa cuaca tidak bersahabat kadang panas, hujan gerimis atau hujan lebat. Kondisi ini juga menyebabkan suhu lingkungan juga menjadi naik turun. Hal ini jelas akan mempengaruhi daya tahan tubuh seseorang. Kalau bicara soal kuman dan bibit penyakit, kondisi cuaca saat ini membuat linkungan menjadi kotor, genangan air kotor karena hujan akan mengundang lalat dan kecoa untuk datang, kita tahu bahwa lalat merupakan vektor utama penyebab penyakit berbagai penyakit infeksi. Selain itu udara lembab didalam rumah akibat cuaca yang relatif dingin menyebabkan jumlah kecoa juga cenderung meningkat. Kita juga tahu bahwa kecoa salah satu vektor pembawa bibit penyakit. Selain itu faktor cuaca yang tidak menentu saat ini membuat kejadian infeksi saluran nafas atas juga meningkat. Saat ini memang baru ketiga penyakit infeksi tersebut yang teridentifikasi meningkat tetapi dengan mulai banyak genangan air bersih akibat hujan juga berpotensi meningkatnya nyamuk Aedes Aegypti pembawa virus dengue dan juga akan menyebabkan peningkatan kasus DHF beberapa minggu ke depan.

Mencegah lebih baik dari Mengobati
Dalam kondisi meningkatnya berbagai penyakit infeksi, berbagai upaya pencegahan memang harus dilakukan. Dari sisi pemerintah terutama yang berada di ujung tombak yaitu Puskesmas harus melakukan penyuluhan terus menerus mengenai budaya hidup sehat, pengawasan rutin terhadap penjual makanan dan minuman terutama disekolah2. Saat ini memang sebagian besar sekolah masih libur sehingga masih ada waktu untuk mempersiapkan  strategi untuk melakukan pengawasan kepada para penjual makanan dan minuman di sekolah dan seputar sekolah. Mengingat KLB Hepatitis A, yang terjadi di akhir tahun 2011 diberbagai sekolah,  berhubungan dengan makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh siswa dan siswi dan sebagian guru. Begitu pula laporan keracunan makanan di sekolah2 berasal dari para penjual makanan. Petugas Dinas kebersihan harus bekerja ekstra ketat untuk membersihkan sampah-sampah dan mengangkut sampah-sampah ke tempat pembuangan akhir sampah.

Khusus untuk penyakit DHF, selain penyuluhan deteksi kasus dan peran Juru Pemantau Jentik (Jumantik) perlu diaktifkan lagi mengingatkan kunci menekan jumlah kasus DHF adalah pengendalian vektor dalam hal ini nyamuk Aedes Aegypti.

Buat masyarakat yang terutama adalah selalu menjaga agar daya tahan tubuh tetap baik antara lain istirahat yang cukup mininal 6 jam perhari, makan yang teratur, banyak konsumsi buah dan sayur-sayuran, cukup minum 8-10 gelas sehari serta olah raga yang teratur.Budaya hidup sehat cuci tangan pakai sabun sebelun dan sesudah keluar dari toilet dan sebelum dan sesudah makan. Selalu menjaga kebersihan lingkungan dan selalu berusaha mengendalian vektor pembawa penyakit baik lalat, kecoa maupun nyamuk Aedes Aegypti. Menutup rapat-rapat tempat sampah di dalam dan sekitar rumah.

Khusus untuk mengantisipasi cuaca yang tidak menentu, sedia payung sebelum hujan, siap sweater  jika cuaca diluar dingin dan usahakan jangan sampai tubuh kita terpapar langsung dengan cuaca dingin di luar. Untuk masalah memilih makanan dan minuman di luar rumah memang kita harus perhatikan kualitas dan kebersihan makanan dan minuman tersebut.   Selain itu diusahakan makanan yang akan kita konsumsi tersebut tetap dalam keadaan hangat. Kualitas makanan yang akan kita konsumsi juga harus diperhatikan. Perlu diketahui bahwa makanan yang terpapar diudara terbuka lebih dari 8 jam berpotensi mudah tercemar oleh bibit penyakit sehingga makanan tersebut mudah rusak.

Jika seseorang sedang mengalami sakit dengan gejala ringan, obat-obat warung hanya untuk 3 hari  sehingga jika penyakit berlanjut atau dengan gejala yang berat memang dianjurkan untuk segera mencari pertolongan dokter.

Dengan mengantisipasi berbagai hal akan potensi terjangkitnya berbagai infeksi di sekitar kita, kita lebih waspada dan terhindar dari berbagai infeksi tersebut.

Salam sehat,
Dr.dr.Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH,MMB,FINASIM,FACP
Website: www.dokterari.com
Email: arisyam91@yahoo.com
Twitter: @DokterAri
Praktisi Klinis, Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM

loading...

Artikel Terkait

Posting Terbaru