Minggu, 23 Juni 2013

Orang Kaya Pikun Nyasar di Semarang

http://images.detik.com/customthumb/2013/06/22/10/204513_kakek.jpg?w=460

Peristiwa serupa juga terjadi di Semarang. Sang kakek sama persis membawa harta benda dalam jumlah besar.

Di Semarang, seorang sopir angkutan umum, Lilik Suwarto menyerahkan kakek berusia 65 tahun ke Mapolsek Pedurungan. Sang kakek diketahui membawa perhiasan dan uang bernilai puluhan juta rupiah.

Lilik melakukannya karena kakek bernama Idris Bin Asmali tersebut terlihat linglung dan tidak nyambung jika diberi pertanyaan. Petugas Polsek Pedurungan, Aiptu Agus Machfud mengatakan Lilik datang menyerahkan kakek tersebut sekitar pukul 16.30 sore tadi.

Menurut keterangan supir angkutan umum jurusan Pucanggading-Karangawen itu, Idris sudah menumpang sejak pukul 07.00 pagi.

"Ikut dari jam 07.00 WIB, naik dari pos polisi Pucanggading terus tidak mau turun," kata Agus di Mapolsek Pedurungan, Sabtu (22/6/2013).

Diketahui kakek yang mengaku punya 8 cucu itu membawa 9 perhiasan emas berupa kalung, gelang, dan cicin senilai lebih dari Rp 50 juta. Emas tersebut dibeli pagi tadi di toko emas Kresno Jaya dan Monggo Mas Mranggen Demak. Selain itu ada dua rekening BCA dan buku tabungannya dengan nilai saldo mencapai Rp 850 juta.

"Beliau juga membawa uang tunai Rp 1.408.000," tandasnya.

Saat ditemukan, kakek berambut putih itu memakai baju batik dan celana panjang coklat. Ia membawa tas berwarna merah muda. Dari KTP yang ia bawa, diketahui alamat yang tercantum adalah Kampung Bungakok RT3 RW3, Kelurahan Kemuning, Kecamatan Legok, Tangerang.

Namun pada STNK Terios atas nama Idris, alamat berada di Plumpang, Semper RT 3 RW 4, Jakarta Utara. "Rumah saya enam. Saya bisnis mebel," kata Idris.

Menurut pengakuannya, ia ke Jepara menggunakan kereta hari Kamis (20/6) lalu untuk mengurus Bisnis mebelnya. Kemudian malam tadi, dari Jepara Idris naik Bus menuju Semarang hingga akhirnya menumpang ke angkutan umum Lilik.

"Ini mau pulang. Di Jepara ngurus bisnis," kata Idris sambil terkadang melihat ke arah jalan raya.

"Ini saya mau dijemput bini," ujarnya berulang-ulang.

Ia juga tidak merasa takut membawa uang dan banyak perhiasan di tempat umum. "Enggak takut, kalau saya mati di sini ya mati saja," tegasnya.

Pihak kepolisian sempat bingung karena Idris selalu memberikan jawaban yang berbeda jika ditanya. Bahkan Idris lupa semua nomor ponsel keluarganya. Meski demikian ia memiliki jawaban yang sama jika ditanya soal tujuannya ke Jepara dan maksud dia membeli emas.

"Emas buat bayar hutang. Hutang saya banyak," tandas Idris.

Dari identitas yang dibawa Idris, polisi berusaha menghubungi Polsek tempat asalnya. Saat ini polisi baru mendapat konfirmasi dari Sekdes di desa tempat tinggal Idris di Magelang. Menurut keterangan Sekdes tersebut, Idris memang orang kaya dan memiliki rumah dengan nilai miliaran rupiah.

"Tadi sudah berhasil menghubungi Sekdesnya. Beliau (Idris) memang orang paling kaya di tempat asalnya. Tapi sekarang keluarganya di Jakarta," ujar Agus.

"Sekdesnya mau menghubungi keluarganya dulu," imbuhnya.

Sementara itu, Idris diijinkan menginap di Mapolsek Pedurungan selagi menunggu pihak keluarga yang diharapkan bisa menjemput hari Minggu (23/6) besok.

loading...

Artikel Terkait

Posting Terbaru