Adora Lily Svitak, seorang bocah yang lahir pada 15 Oktober 1997 ini dilahirkan sebagai “bocah ajaib“. Pada umur 7 tahun dia sudah mulai mengajar sebagai guru. Buku pertamanya yang diterbitkan secara internasional adalah Flying Fingers, berisi tentang cerita-cerita pendek karya adora yang juga berisi tips dan panduan bagi mereka yang ingin menjadi penulis. Buku keduanya adalah Dancing Fingers (koleksi puisi yang ditulis bersama kakaknya) yang diterbitkan tahun 2008.
Menurut harian The Telegraph, pada usia tiga tahun Adora sudah bisa membaca. Kecepatan tangan adora dalam mengetik sangat luar biasa, dia mengetik anatara 80-112 kata tiap menitnya. Dia membaca 2-3 buku dalam sehari. Dia menganggap dirinya sebagai “pendidik dan penulis“. Namun kebanyakan orang menyebutnya, anak kecil dengan otak dewasa. Jangan ditanya kesibukan anak ini, jadwalnya sangat padat, penuh dengan presentasi dan jadwal mengajar. Kadang dia baru bisa beristirahat setelah jam 11 malam.
Adora telah berpergian ke berbagai belahan dunia dengan biaya perjalanan ditanggung oleh pihak pengundang. Dia telah berkunjung di lebih dari 300 sekolah di Cina, Hong Kong, Vietnam, Inggris dan lainnya. Bahkan di Inggris dia mendapatkan julukan “Dora The Explorer” (dan ada kemungkinan anak ini menjadi inspirasi terciptanya kartun Dora), karena dari caranya berbagi pengalaman membaca dan menulis pada anak-anak mirip sekali dengan Dora.
Bahkan keluarga Adora telah merubah ruang bawah tanah mereka menjadi sebuah studio TV. Dari sana, Adora memberikan konferensi video setiap hari kepada anak-anak, orang dewasa dan para guru. Dia mendapatkan bayaran US$300 per pelajaran yang berlangsung selama 50 menit. “Membaca dan menulis adalah hidup saya“, kata Adora.
Adora menjadi incaran dunia korporasi. Dia bisa meraih hingga US$10.000 untuk satu kali tampil berbicara pada para pendidik dan masyarakat bisnis mengenai dampak teknologi pada proses kreatif. Belum lama juga Adora dibayar oleh microsoft untuk melakukan demonstrasi tentang komputerisasi pendidikan.
Adora memang masih anak-anak, namun cara berpikirnya jelas bukan pola pikir anak-anak. Hal itu terbukti saat dia ditanya apakah ada yang dia khawatirkan?
Perekonomian dunia, saya kira, jawabnya. Juga pemanasan global, kolera di Zimbabwe, penurunan kualitas pendidikan AS, dan kelaparan dunia, tambahnya.Melihat caranya mengajar, banyak orang yang lupa bahwa dia masih berusia bocah. Saat mengajar, Adora kerap memuji murid-muridnya, berapapun usia mereka. “Sewaktu saya anak-anak, saya memerlukan dorongan,” ujar Adora menjelaskan alasannya memberikan pujian.
Adora menonton 3 saluran berita tiap malam (ABC, NBC, dan CBS) serta program-program khusus pada akhir pekan. Hebat bener yah! Salut ane..