Dijual biji jagung Popcorn ukuran: 1. 200 gram = Rp. 8.000,- 2. 250 gram = Rp. 10.000,- 3. 500 gram = Rp. 20.000,- 4. 1000 gram = Rp. 40.000,- Bagi yang berminat hubungi : 089652569795 / pin bb: 7dfe719a
Evita Nuh – Indonesian’s fashion prodigy!!
Evita Nuh atau yang biasa dipanggil ribuan fans-nya dengan panggilan Little Nuh ini memang masih berusia 14 tahun. Meskipun usianya masih sangat belia, dia sudah mempunyai segudang prestasi. Ketika masih berusia 12 tahun, Majalah Marketeers sudah memasukkan namanya dalam daftar 100 anak muda paling berpengaruh di Indonesia, Little Nuh menjadi orang termuda yang pernah masuk daftar tersebut. Komunitas penulis fashion TongueChic menobatkan Evita sebagai fashion bright under 16 tepat di bawah Tavi Gevinson yang terkenal di Amerika. Puncaknya, Little Nuh pernah tampil satu halaman penuh di Majalah Grazia dari Italia dan termasuk salah satu diantara Top Kid and Teen Bloggers: 10 most influential young bloggers level dunia versi Babble.
Editor-In-Chief Majalah Studentpreneur berhasil mendapatkan kesempatan untuk mewawancarai Evita Nuh. Gadis cantik yang selalu mengakhiri emailnya dengan kata-kata “Kisses and Hugs” ini ternyata memang sangat keren dan inspiratif. Sobat Studentpreneur pasti belajar banyak dari dia.
Dengar-dengar nih, Evita mulai nge-blog di usia yang sangat muda. Bisa diceritakan awal mulanya?
Yeah, saya mulai nge-blog sejak usia 9 tahun. Waktu itu saya tidak pernah mengira kalau usia muda menjadi sesuatu yang spesial, yah, karena bikin blog kan gampang, yah meskipun membuat layout memang agak susah sih. Waktu itu saya sangat bosan, tidak ada kerjaan, dan tidak ada teman untuk diajak ngobrol. Saya pun mulai browsing internet, sampai suatu saat saya melihat ada sebuah blog yang sangat cantik. Saking cantiknya nih, saya buka blog itu berkali-kali sampai akhirnya saya memutuskan untuk membuatblog sendiri.
Banyak yang bilang kamu adalah Tavi Gevinson nya Asia. What do you feel about that? About being a prodigy in the fashion world?
Well, that’s cool… Saya sangat suka Tavi Gevinson, dia kreatif dan sangat keren! Mungkin cuma perasaan saya saja, tapi saya merasa kalau membandingkan style atau blog kita, sebenarnya kita tidak terlalu mirip, kecuali ya kita sama-sama memulai blog di usia yang sangat muda.
Prodigy? Who? Me? Hahaha saya selalu merasa aneh ketika orang-orang menganggap saya anak ajaib atau jenius atau sejenisnya, karena saya merasa tidak seperti itu. A prodigy or genius will do 100 times better than me, trust me. Orang-orang memang terkadang berlebihan. Saya bukan prodigy, tapi saya termasuk seorang pekerja keras.
Dari sekedar nge-blog bisa sampai melahirkan brand Little Nuh, how’s the story behind that?
Banyak orang yang memberi saran untuk membuat brand sendiri. Hal itu membuat saya berpikir, well why not? Tapi membuat sebuah brand itu tidak semudah kedengarannya, saya sadar soal itu. Saya tetap menyimpannya dalam hati sampai suatu saat sepupu saya setuju untuk membantu dan kita pun mendirikan Little Nuh. Sepupu saya itu lulusan sarjana fashion design, jadi dia sangat paham tentang teknik dan segala hal mengenai fashion. Setelah kita memutuskan tema untuk setiap koleksi, kami membuat desain bersama, memilih beberapa desain yang bagus, lalu mengirim desain tersebut langsung ke penjahit untuk membuat sample. Setelah itu, kami masih cross check lagi, kami buang yang menurut kami kurang bagus. Setelah itu kami melakukan quality check mulai dari kualitas kancing, jahitan, sampai detail terkecil sekalipun.
Beruntung sekali, hanya dengan sebuah pertemuan singkat dengan The Goods Department Store, saya mendapatkan kesempatan untuk memasarkan Little Nuh. Waktu itu mereka masih berada di Plaza Indonesia, saat ini sudah pindah ke Pacific Place dan Pondok Indah Mall. Kami berhasil meyakinkan mereka untuk memasang brand kami, Little Nuh di The Goods Department Store.
Dibandingkan dengan produk fashion sejenis, sentuhan apa yang anda berikan sehingga Little Nuh bisa berbeda dan unggul dibandingkan dengan yang lain?
Saya hanya membuat desain sesuatu yang saya suka untuk memakainya sendiri, jadi beberapa desain benar-benar terasa sentuhan khas saya. Well, saya juga suka sesuatu yang unusual tapi tidak terlalu ekstrem. Biasanya saya membuat desain yang bisa dengan mudah untuk di mix and match dengan barang lain. Target market Little Nuh juga pre-teenager yang berusia hampir sama dengan saya. Menurut pengalaman saya pribadi, memilih baju untuk gadis seusia saya itu sangat sulit, biasanya kalau tidak terlalu anak-anak ya terlalu dewasa. Little Nuh didirikan untuk mengisi ruang kosong tersebut.
Kalau boleh tahu, berapa besar jumlah penjualan yang diterima oleh Little Nuh tiap bulannya?
Nooo,, that’s a secret… It’s something that you don’t kiss and tell… Tapi saya coba kasih bocoran, the money is good!! Hehehe..
It sounds really good! Tapi saya dengar anda malah mengambil rehat di Little Nuh saat ini?
Sampai ke koleksi ketiga kami, saya merasa sangat kelelahan dan merasa sangat bersalah karena tidak memberikan 100% untuk Little Nuh. Saat itu saya baru sadar kalau bisnis di industri fashion bisa menghabiskan hampir semua waktu kita. Saat itu, saya tidak mempunyai waktu terlalu banyak karena sekolah tetaplah menjadi prioritas utama saya. Akhirnya saya mengambil sebuah keputusan berat, untuk rehat dulu dari Little Nuh.
Apakah saya sedih? Humm,, not really, saya tidak suka untuk bekerja tanpa mengeluarkan 100% kemampuan saya. Jadi sebuah rehat masih lebih baik daripada setengah-setengah. Tapi jujur saya sangat kecewa terhadap diri saya sendiri, saya punya semua fasilitas dan kesempatan, tapi saya melewatkannya. But you know, kita perlu untuk memilih dan menentukan prioritas, bukan? Saya belajar banyak dari Little Nuh dan itu sangat keren!
Jadi, anda menyerah dalam mengembangkan Little Nuh?
Saya sempat membahas ini di jawaban sebelumnya hehehe, saya benci menyerah, tapi untuk saat ini saya mengambil keputusan untuk beristirahat karena saya tahu kapasitas saya. Sejauh yang saya ingat, saya tidak pernah bosan dalam mengembangkan Little Nuh, saya hanya kelelahan karena kurangnya waktu istirahat. Selain sekolah, saya juga punya aktivitas lainnya seperti musik, dance, wushu, dan banyak lainnya. Tapi ingat, saya hanya beristirahat, bukan menyerah.
Anak seusia Evita ini kan biasanya dalam masa mood yang sangat tidak stabil, bagaimana cara mengatasi mood tidak stabil tersebut untuk terus bisa maju dalam semua kegiatan anda?
Hahaha really? How to make bad mood go? Probably ice cream? Hehehe… Kalau soal blogging, saya hanya membuat postingan baru kalau lagi ingin saja. Kalau anda termasuk pembaca blog saya, anda pasti sadar betapa saya jarang membuat postingan baru. Saya sudah blogging lebih dari 4 tahun dan jumlah postingan saya baru 100an. Tapi blogging buat saya kan bersenang-senang, jadi ya harus menunggu mood saya bagus untuk membuatnya.
Kalau untuk Little Nuh, itu cerita yang berbeda. Saya tahu itu pekerjaan jadi saya harus professional. Jadi tidak peduli seberapa lelah saya, kalau memang masih ada pekerjaan untuk membuat desain ya pasti saya lakukan. Anda bisa bertanya langsung pada keluarga dan teman dekat saya tentang betapa keras saya bekerja, saya selalu serius dalam pekerjaan. Saya tidak bisa hanya berdiam diri, saya selalu ingin mengerjakan sesuatu.
Dengan kesibukan dalam Blogging serta Little Nuh, apakah anda masih mempunyai waktu untuk bermain bersama teman, atau pacaran?
Sebenarnya hampir semua waktu luang saya digunakan untuk les privat atau aktivitas lain. Saya bertemu dan bermain dengan teman-teman saya dalam aktivitas tersebut, jadi ya, hampir setiap hari. Saya selalu tertawa ketika orang-orang mengira saya kehilangan masa kecil saya karena blogging. Mereka mungkin mengira membuat blog itu butuh bertahun-tahun ya? Well, anda hanya butuh paling lama setengah hari untuk membuat postingan yang keren. How can I lose my childhood because of that?
Saya masih berusia 14 tahun sekarang, saya belum punya pacar dan memang sedang tidak berminat mempunyai pacar. Saya tidak tahu, tapi jujur saya agak takut dengan cowok… hehehe…
Bagaimana cara seorang Evita Nuh membagi waktu antara bersekolah dengan berbisnis?
Sekolah itu prioritas utama, itu aturannya. Semua hal lainnya merupakan prioritas kedua, termasuk bisnis saya.
Bagaimana dengan dukungan orang tua? Apakah mereka mengizinkan anda untuk terus berkarya?
Mereka tidak masalah dengan itu. My dad is a chill person, dia pasti mengizinkan apapun yang saya lakukan selama tidak mempengaruhi nilai sekolah saya. Dia pasti mendukung apabila kegiatan tersebut membuat saya senang. Ketika dad tahu kalau saya sangat kelelahan ketika mengurusi Little Nuh, dia tiba-tiba ikut campur dan meminta saya untuk mengambil break. Well, saya menurutinya.
Saya masih ingat ketika orang-orang di sekitar saya ramai membicarakan profil saya di majalah internasional, dad justru tetap tenang dan tidak mengatakan apa-apa. Saya sampai bertanya why you don’t look proud? Am I not good enough? Lalu dia menjawab tentu saja dia sangat bangga, tapi dia tidak terkejut karena sejak awal sudah tahu betapa bagus saya dan dia selalu tahu bahwa saya akan melakukan sesuatu yang sangat besar dan terbang tinggi. Namun, dia selalu mengingatkan kalau tugas terpenting dia adalah memastikan saya terus berada di tanah. Dia mengatakan bahwa terbang tinggi bukanlah hal yang paling sulit, justru tetap berada di tanah ketika anda sudah merasa betapa indah berada di langit adalah tugas terberat. So, he and my sisters support me all the way, but they keep eyes on me all the time.
So, what next? Apa rencana kedepan kamu?
Saya benci untuk tetap diam tanpa melakukan apa-apa, jadi kepala saya penuh dengan ide yang akan saya realisasikan. Ada satu proyek yang telah saya kerjakan selama beberapa bulan terakhir. Saya memulai sebuah brand baru bernama EVITANUH. Dalam proyek ini, saya akan berkolaborasi dengan 5 ilustrator Indonesia. Saya sangat mencintai pekerjaan mereka. Meskipun mempunyai gaya yang berbeda-beda, mereka semua tetap magnificent. Anda pasti pernah mendengar Ario Anindito, Eko Bintang, Diela Maharani, Roby Dwi Antono, dan Tatiana Romanova. Tentang detail koleksinya, tentu masih rahasia. Proyek ini mempunyai tingkat kesulitan yang tinggi, tapi saya tetap menikmatinya.
Ada saran atau tips untuk Sobat Studentpreneur tentang memulai sesuatu di usia yang masih sangat muda?
Apabila anda mempunyai sebuah ide, meskipun itu sangat gila, atau semua orang di sekitar anda mengatakan itu ide gila, namun anda tetap mempercayai ide tersebut, maka mulailah! Lakukan sesuatu tentang itu! Jangan hanya berbicara dan bermimpi tentang hal tersebut, namun wujudkanlah. Memang tidak akan semudah yang anda bayangkan, anda harus tetap fokus dan berusaha, tidak ada kesuksesan yang datang tanpa kerja keras. Nikmati semua prosesnya, ambil pelajaran darinya.
Saya selalu menyimpan sebuah buku khusus quote yang inspiratif. Salah satu favorit saya adalah quote dari Oscar Wilde, “I have the simplest tastes. I am always satisfied with the best.”
- See more at: http://studentpreneur.co/evita-nuh-indonesians-fashion-prodigy/#sthash.I5wIlppO.dpufhttp://studentpreneur.co/evita-nuh-indonesians-fashion-prodigy/