Ingin Didengarkan Anak? Lakukan Juga Hal Ini
Sabtu, 31 Januari 2015, 19:03 WIB
Komentar : 2
Republika/Wihdan Hidayat
Si kecil tidak berusaha membuat Anda gila (walaupun dia mungkin sukses melakukannya). Perilaku barunya yang menyebalkan lebih menyangkut perasaannya sendiri daripada perasaannya terhadap Anda.
Karena merasa aman di rumah, inilah tempat yang paling memungkinkan bagi mereka untuk menyatakan diri dan menggunakan waktu yang dibutuhkan untuk bersantai. Seringnya, cara mereka melakukannya adalah dengan berpura-pura seakan orang tua mereka menjelma menjadi furnitur rumah. Bagaimanapun, Anda bisa memulihkan kembali telinga anak tanpa kehilangan suara atau ketenangan–tanpa pengeras suara, seperti dikutip dari www.parentsindonesia.com.
Memilih pesan yang disampaikan
Sebelum melibatkan diri dalam konflik yang keras, pastikan Anda berkonsentrasi pada hal-hal yang benar-benar penting. Anak berusia 7 tahun yang berasal dari Bodhi Mecine Corrales, New Mexico, berbakat mengabaikan ibunya, Danielle, saat sang ibu memintanya melakukan sesuatu yang tidak mau dilakukannya.
Jadi Danielle mengukur bobot kepentingan permintaannya. “Jika ini sesuatu yang penting, seperti mengatur meja sebelum duduk bersama untuk makan malam, aku akan memastikan dia melakukannya,” ujarnya. Jika tidak, Danielle akan membiarkannya atau menunggu sampai nanti.
“Karena anak-anak di usia ini sering merasa kewalahan, mereka lebih cenderung mendengarkan dan bekerjasama jika merasa orang tuanya hanya meminta melakukan sesuatu yang benar-benar penting,” kata Carla Fick, PsyD, psikolog anak dan direktur klinis nonprofit Smart Love Family Services di Chicago.
Tugas sangat penting seperti pekerjaan rumah dan tugas rumah tangga bisa mengawali hal lain di luar masalah kecil yang muncul sepanjang hari, seperti sepasang sepatu kets yang tertendang di lorong rumah atau bungkus permen yang terjatuh dari tempat sampah.
Mendengarkan anak
Terkadang, anak-anak tidak memerhatikan karena merasa tidak ada seorang pun yang memerhatikan mereka. “Orang tua seringkali terlalu sibuk sendiri sehingga mereka tidak selalu fokus pada hal-hal yang dianggap tidak terlalu penting, tapi ini bisa menjadi hal-hal yang sangat penting bagi anak,” kata Dr. Fick.
Harry Potter mungkin menjadi orang terakhir yang Anda ingin diskusikan di penghujung hari yang berat, tapi apa yang terjadi di Hogwarts mungkin sama pentingnya seperti pekerjaan rumahnya bagi Anda. Saat anak-anak merasa dipedulikan, dipahami, dan dihormati oleh Anda, mereka cenderung lebih mau mendengarkan apa yang Anda harus katakan.
http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/parenting/15/01/31/nj19yg-ingin-didengarkan-anak-lakukan-juga-hal-ini