Sabtu, 04 Desember 2010

Ramalan JayaBaya tentang "NOTONOGORO" Terungkap

Mitos "NOTONEGORO" Apa Artinya?

Rame-rame pemilu 2009 yg lalu, mengingatkan saya akan hobby orang Jawa untuk meramal dan meng-otak-atik (gathuk) tentang orang yg akan jadi pemimpin masa depan. 

Ramalan yang paling “shahih” untuk meramal apa yang bakal terjadi di masa mendatang adalah ramalan Jayabaya, seorang Raja Kediri di masa lampau.

Konon dalam ramalan itu disebutkan bahwa Pemimpin Nusantara (Indonesia) yang akan membawa /mengantarkan ke masyarakat yang adil dan makmur adalah yang namanya mengandung ejaan dari kata Noto Negoro (mengatur/menata Negara).

Nah ini adalah hasil otak-atiknya:

NO = Soekarno (sip, ramalan terbukti)

TO = Soeharto (ramalan terbukti lagi. Dia memang membawa kemakmuran di negeri ini, bukan begitu?  )

NE = Ini nih mulai aneh, karena presiden ketiga adalah Habibie yang nggak punya huruf “NE” di namanya. Tunggu, oh, ternyata nama lengkap Habibie adalah BaharudiN Jusuf HabibiE. Tuh kan ada huruf “N” and “E”-nya. Memang maksa!

GO = tentu saja ini MEGOWATI. Lho kok MEGO? Iya, di Jawa mega memang diucapkan dan ditulis dengan ejaan seperti itu, MEGO.

Tunggu, Gus Dur-nya ngilang ke mana nih? Urutannya kan harusnya Gus Dur dulu? Kok langsung Mega? Nah, begitulah! Karena Gus Dur melompati urutan yang seharusnya, jadilah ia terdepak! Walau sebetulnya bisa juga sih kalau mau direka-reka GO= GOS DOR. Kan orang Jawa melafalkan ’u’ dengan ’uo’. Tapi entar Mega ditaruh mana? Pusing kan?

RO = Ini nih yang sulit. Pas kampanye tahun 2004 (bahkan tahun 99) yang diharapkan mengisi huruf RO ini adalah Amin ROis. Jangan lupa menurut bahasa aslinya (Arab) rais dilafalkan dengan ‘rois’. Tetap klop kan?

Tapi ternyata sekarang ketahuan kalau ternyata presiden selanjutnya adalah Susilo Bambang Yudhono. Namanya bahkan tidak mengandung huruf ”R”. Sudah deh, kehabisan jalan buat ngotak-atik! Tunggu, yang hobi berkelit masih bisa bilang, ”Ya, pantaslah negara ini kacau balau, wong harusnya yang jadi presiden adalah orang dengan nama yang mengandung ‘RO’.”


Nah dari penjelasan para sesepuh untuk nama Habibie, Gus Dur dan Megawati, Mereka tidak termasuk dalam NOTONOGORO karena periode masa pemerintahan mereka tidak penuh atau bisa dibilang saling menggantikan satu sama lain. + Habibie (1th), Gus Dur (1th), Megawati (3th) (sekitar sgitu y gan)

dan kata Negoro dalam ejaan huruf Jawa di baca Nogoro

artinya sudah tepat sesuai ramalan Jayabaya yaitu Sukarno, Suharto, Yudhoyono

dalam Mitos lain katanya yg berawalan "Su/Soe" maka kekuasaannya akan lama dan banyak masalah juga terbukti...
(Soekarno), (Soeharto), (Soesilo).

sekarang tinggal memprediksi pemimpin masa depan setelah SBY..siapakah orangnya???

ejaan yang tersisa dari sandi NOTONOGORO adalah GO dan RO

kata GORO sendiri dalam bahasa Jawa artinya Rusuh atau banyak yg bikin onar dan gara-gara....

setelah memperhatikan kondisi negara akhir2 ini dan nama2 tokoh yang banyak beredar..maka saya memiliki prediksi bahwa dua tokoh tersisa itu adalah berikut ini..


Spoiler for penting

ramalan Jayabaya = NO-TO-NO-GO-RO 

NO = Soekarno--

TO = Soeharto--

NO = Yudhoyono-- 

GO = AngGodo--

RO = AnggoRo--





amit2..jangan sampe deh gan...

loading...

Artikel Terkait

Posting Terbaru