BANYAK perempuan cinta setengah mati pada high heels. Sepatu tumit tinggi ini dianggap sukses menunjang penampilan. Namun, tahukah Anda ada bahaya mengintai di balik pemakaian high heels yang salah.
Tak diragukan lagi sepatu hak tinggi memang membuat kaki kelihatan panjang dan seksi. Gak heran banyak ahli dan konsultan kecantikan menyarankan memakai high heels untuk mengubah penampilan dalam sekejap. Namun, sebenarnya kaki adalah bagian tubuh yang paling menderita ketika Anda memakai high heels. Sebab, kaki dipaksa berada pada kondisi yang tidak normal. Makanya, masalah kesehatan mengintai di balik high heels.
Pemakaian high heels setiap hari bisa menimbulkan beberapa masalah kesehatan kaki, antara lain lapisan kulit yang menebal atau kapalan yang biasa terjadi pada ujung jari-jari kaki atau pada bagian samping kaki, kaki bengkak yang bisa menjadi radang, beban tubuh terpusat di kaki bagian tumit, dan stres pada kaki. Selain itu juga high heels menyebabkan cedera pada otot kaki, nyeri sendi punggung, sampai pada masalah yang lebih kompleks, seperti sakit pada tulang telapak kaki yang bertambah parah setiap tahunnya.
Dr. Rupert Evans, seorang dokter spesialis cedera dan kecelakaan darurat di University Hospital of Wales, Cardiff, mengemukakan cedera akibat sepatu berhak tinggi bisa menimbulkan masalah dalam jangka panjang. Dr. Evans mencatat kenaikan jumlah pasien dengan kasus cedera gara-gara mengenakan alas kaki berhak tinggi. Cedera yang paling sering dijumpai dalam risetnya adalah kaki keseleo, nyeri dan kaku di persendian tulang. Pada beberapa kasus, bisa menyebabkan kerusakan permanen.
Dr. Casey Kerrigan, profesor medis dan rehabilitasi di University of Virginia, USA, juga telah melalukan studi tentang bahaya high heels bagi kesehatan sejak akhir 90-an. Hasilnya, selain dapat menyebabkan sakit punggung dan kaki, penggunaan high heels juga menyebabkan perempuan menderita nyeri lutut dua kali lebih banyak dari laki-laki. Riset yang dilakukan Dr Kerrigan menunjukkan memakai stilleto menyebabkan tekanan pada lutut dan pinggul meningkat 25% setiap kali Anda melangkah.
Selain karena faktor sepatunya, faktor lain penyebab masalah kaki adalah penuaan. Menurut Martin Ellman, podiatry (ahli penyembuhan masalah kaki) dari mayoclinic.com, semakin bertambahnya umur, maka kaki akan menjadi lebih lebar dan panjang. Bantalan kaki di tumit dan ujung kaki pun akan menipis. Selama bertahun-tahun kita biasanya berjalan dengan posisi alamiah. Efeknya akan memperkuat kaki dan tumit. Namun, ketika seorang perempuan memakai sepatu hak tinggi (5 cm atau lebih), maka kakinya tidak lagi menahan beban secara merata, dan akan sulit menjaga keseimbangan.
Jangan langsung parno dan memensiunkan high heels Anda. Karena menurut dr Martin Ellman, Anda masih boleh kok, memakai high heels. Hanya saja batasi pemakaiannya. Kalau setiap hari Anda mengenakan high heels, dan telah berlangsung bertahun-tahun, itu yang tidak boleh.
“High heels sah-sah saja dipakai, tapi sebaiknya hanya untuk acara tertentu, supaya terhindar dari risiko masalah kesehatan akibat pemakaian setiap hari,” katanya. Ia juga menyarankan untuk memakai sepatu yang nyaman seperti keds atau sepatu santai dari dan menuju kantor. Anda bisa memakai high heels setiba di kantor.
Selain itu, batasi tinggi hak high heels. Dr Rupert Evans menyarankan agar tinggi hak sandal atau sepatu tidak lebih dari 4 cm (1,5 inci). Untuk penggunaan sehari-hari gunakan sepatu yang memiliki hak 2 hingga 3 cm. Tinggi hak ini memungkinkan tumit terangkat sedikit dan melonggarkan tendon achilles sehingga saat berjalan tidak terjadi tarikan keras di urat kaki.
Sumber ; Kompas.Com
Pemakaian high heels setiap hari bisa menimbulkan beberapa masalah kesehatan kaki, antara lain lapisan kulit yang menebal atau kapalan yang biasa terjadi pada ujung jari-jari kaki atau pada bagian samping kaki, kaki bengkak yang bisa menjadi radang, beban tubuh terpusat di kaki bagian tumit, dan stres pada kaki. Selain itu juga high heels menyebabkan cedera pada otot kaki, nyeri sendi punggung, sampai pada masalah yang lebih kompleks, seperti sakit pada tulang telapak kaki yang bertambah parah setiap tahunnya.
Dr. Rupert Evans, seorang dokter spesialis cedera dan kecelakaan darurat di University Hospital of Wales, Cardiff, mengemukakan cedera akibat sepatu berhak tinggi bisa menimbulkan masalah dalam jangka panjang. Dr. Evans mencatat kenaikan jumlah pasien dengan kasus cedera gara-gara mengenakan alas kaki berhak tinggi. Cedera yang paling sering dijumpai dalam risetnya adalah kaki keseleo, nyeri dan kaku di persendian tulang. Pada beberapa kasus, bisa menyebabkan kerusakan permanen.
Dr. Casey Kerrigan, profesor medis dan rehabilitasi di University of Virginia, USA, juga telah melalukan studi tentang bahaya high heels bagi kesehatan sejak akhir 90-an. Hasilnya, selain dapat menyebabkan sakit punggung dan kaki, penggunaan high heels juga menyebabkan perempuan menderita nyeri lutut dua kali lebih banyak dari laki-laki. Riset yang dilakukan Dr Kerrigan menunjukkan memakai stilleto menyebabkan tekanan pada lutut dan pinggul meningkat 25% setiap kali Anda melangkah.
Selain karena faktor sepatunya, faktor lain penyebab masalah kaki adalah penuaan. Menurut Martin Ellman, podiatry (ahli penyembuhan masalah kaki) dari mayoclinic.com, semakin bertambahnya umur, maka kaki akan menjadi lebih lebar dan panjang. Bantalan kaki di tumit dan ujung kaki pun akan menipis. Selama bertahun-tahun kita biasanya berjalan dengan posisi alamiah. Efeknya akan memperkuat kaki dan tumit. Namun, ketika seorang perempuan memakai sepatu hak tinggi (5 cm atau lebih), maka kakinya tidak lagi menahan beban secara merata, dan akan sulit menjaga keseimbangan.
Jangan langsung parno dan memensiunkan high heels Anda. Karena menurut dr Martin Ellman, Anda masih boleh kok, memakai high heels. Hanya saja batasi pemakaiannya. Kalau setiap hari Anda mengenakan high heels, dan telah berlangsung bertahun-tahun, itu yang tidak boleh.
“High heels sah-sah saja dipakai, tapi sebaiknya hanya untuk acara tertentu, supaya terhindar dari risiko masalah kesehatan akibat pemakaian setiap hari,” katanya. Ia juga menyarankan untuk memakai sepatu yang nyaman seperti keds atau sepatu santai dari dan menuju kantor. Anda bisa memakai high heels setiba di kantor.
Selain itu, batasi tinggi hak high heels. Dr Rupert Evans menyarankan agar tinggi hak sandal atau sepatu tidak lebih dari 4 cm (1,5 inci). Untuk penggunaan sehari-hari gunakan sepatu yang memiliki hak 2 hingga 3 cm. Tinggi hak ini memungkinkan tumit terangkat sedikit dan melonggarkan tendon achilles sehingga saat berjalan tidak terjadi tarikan keras di urat kaki.
Sumber ; Kompas.Com