Zat besi sangat penting untuk menghasilkan hemoglobin, yaitu sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh.
Gejala kekurangan zat besi dapat berupa kelelahan, rasa pegal, selera makan yang hilang, dan sakit kepala. Rendahnya cadangan zat besi juga dapat berpengaruh pada memori dan sistem kekebalan tubuh serta dapat mengakibatkan anemia.
Wanita hamil, menyusui, orang dewasa, dan vegetarian adalah yang paling berisiko untuk mengalami kekurangan zat besi. Perdarahan pada saat menstruasi juga disebabkan oleh kekurangan zat besi.
Gejala-gejala kekurangan zat besi sebenarnya mudah untuk dikenali. Sebelum kita mengonsumsi obat-obatan yang mengandung zat besi, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter yang tepat.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi zat besi yang terlalu banyak akan menyebabkan gangguan neurologi seperti penyakit Alzheimer, parkinson dan sclerosis.
Zat besi banyak ditemukan dalam daging merah, telur, sereal, dan beberapa sayuran hijau seperti bayam, yang dikenal sebagai sayuran yang dapat memperkuat tulang dan otot.
Menurut The American Dietetic Association (ADA), cara yang paling efektif untuk meningkatkan penyerapan zat besi adalah dengan mengonsumsi protein yang berasal dari hewan dan juga makanan yang mengandung vitamin C dalam campurannya, misalnya daging panggang dengan salad bayam, grapefruit dengan sereal kulit padi, strawberry dengan oatmeal, dan lain-lain.
Berikut ini beberapa tips sederhana yang disarankan oleh ADA tentang konsumsi zat besi yang dibutuhkan oleh tubuh kita:
* Konsumsi daging merah yang tidak berlemak dalam porsi kecil tiga sampai empat kali seminggu.
* Konsumsi sereal atau roti yang diperkuat dengan zat besi.
* Konsumsi sayuran hijau setiap hari.
* Tambahkan buah-buahan dalam pola makan setiap hari.
Sumber ; Rileks.com
* Tambahkan buah-buahan dalam pola makan setiap hari.
Sumber ; Rileks.com