Tips Agar Bahu Tegap & Tubuh Kuat
MEMILIKI bahu kuat dapat membuat tubuh terlihat tegap. Saat "si dia" mendaratkan pelukannya di bahu, Anda pun tak ragu untuk menopangnya.
Tubuh bagian atas sangat penting untuk menunjang penampilan. Bahu yang lebar dan kuat membuat kita terlihat tegap, pun lebih mudah dalam berpakaian. Kita pun tak perlu repot menambah busa pada jaket agar terlihat bidang.
Latihan otot bahu, tak hanya bermanfaat untuk melatih keseimbangan badan, tapi memperlancar sirkulasi darah yang memengaruhi metabolisme tubuh. Bahkan, latihan ini sangat menunjang olahraga yang menggunakan tangan seperti bola basket, golf, hingga tinju.
Meski yang dilatih otot bahu, secara otomatis otot tubuh bagian atas juga ikut terlatih. Khusus otot bahu sendiri ada tiga bagian yang perlu dipahami, yakni otot bahu depan, otot bahu samping, dan otot bahu bagian belakang. Ketiga bagian inilah yang harus dilatih baik satu persatu maupun gabungan.
"Serupa dengan latihan bagian tubuh lainnya, program latihan yang diberikan berprinsip pada gerakan mengangkat (raises) maupun menekan (presses). Alat yang digunakan biasanya dumbbell, barbell, ataupun kabel gym (mesin)," sebut Fitness Center Manager The Financial Club Fitness Jakarta Beni Mustofa.
Otot yang membentuk bahu Anda disebut deltoid. Otot ini terdiri atas tiga kumpulan serabut otot. Meski masing-masing berpangkal di titik yang berbeda, ujungnya bertemu di satu tempat, yakni lengan atas.
Antenor deltoid berpangkal di bagian depan bahu, menempel pada tulang selangka. Fungsinya membantu mengangkat lengan ke atas,ke depan, serta memutar lengan ke arah dalam.
Posterior deltoid terletak di bahu bagian belakang dan menempel pada tulang belikat. Gunanya untuk menggerakkan lengan ke arah belakang dan memutar lengan ke dalam. Sementara lateral deltoid terletak di antara posterior dan antenor. Berfungsi menggerakkan lengan ke arah samping dan membantu posterior dan anterior.
Terakhir, ada trapezius yang terletak di belakang leher dan bahu. Fungsinya untuk menggerakkan tulang belikat, menahan, meninggikan, dan menurunkan bahu, serta meregangkan leher. Dalam metode mengangkat beban, berat beban bisa disesuaikan dengan kemampuan Anda. Atau bisa juga menggunakan cara hitung sederhana dari menghitung beban yang bisa diangkat.
Kuncinya, berat beban berjumlah 25%- 30% dari berat badan Anda. Misalnya berat badan Anda 60 kg, berarti beban minimal yang bisa diangkat sekitar 18 kg. Jika sanggup melebihi beban itu, perlahan bisa ditambahkan sesuai kebutuhan. Begitu pun sebaliknya. Namun, bagi pemula, usahakan untuk memberikan latihan peregangan (warm up) agar otot tidak cedera.
Anda dapat menggunakan latihan treadmill, sepeda statis (spinning), mesin cross trainer, atau peregangan normal lainnya. Lakukan selama lebih kurang 15 menit. Untuk latihan inti cukup diperlukan waktu sekitar 45 menit. Ada beberapa tujuan yang harus diketahui terlebih dahulu sebelum Anda berlatih. Misalnya menjaga kebugaran, pembentukan otot, atau pembesaran otot (atlet binaraga).
Riset terbaru dari para analis fitnes, untuk lebih merangsang perkembangan otot, lakukan weight program di awal latihan selama 20 menit, lantas lanjutkan dengan latihan kardio pada 20 menit berikutnya. Hal ini sangat berpengaruh, terutama bagi mereka yang ingin mengurangi berat badan. Dalam 20 menit pertama, latihan akan membakar gula tubuh. Baru kemudian membakar lemak. Latihan pun harus disesuaikan terhadap repetisi maupun set yang dimainkan.
Untuk menjaga kebugaran, disarankan dilakukan dalam empat set dengan jumlah repetisi 12 kali di set satu, 10 kali di set dua, 10 kali di set tiga, dan 8 kali di set empat. Untuk pembesaran otot, menggunakan 10, 8, 8, 6 repetisi. Sementara atlet binaraga memakai 8,8, 4, dan 2 repetisi.
"Semakin kecil repetisinya, semakin besar beban yang harus diangkat. Namun, pemula bisa juga menyesuaikan dengan kemampuan. Dan yang terpenting sesuaikan dengan tujuan yang ingin diraih," sebut Beni.
Sumber ; OkeZone.Com
loading...
Artikel Terkait