Minggu, 27 Mei 2012

Antisipasi Penyakit Selama Cuti atau Liburan

Antisipasi Penyakit Selama Cuti atau Liburan
Ari Fahrial Syam (@DokterAri)

Gili Islands Lombok Indonesia

Beberapa minggu lagi anak sekolah  dan mahasiswa akan memasuki masa liburan akhir semester. Waktu liburan biasanya diisi dengan berbagai aktifitas, orang tua juga ikut2 cuti untuk menemani anak2 mereka liburan. Selama atau pasca liburan kadang kala membuat seorang menjadi sakit. Padahal tujuan dari liburan adalah kita beristirahat dari berbagai permasalahan terutama permasalahan di tempat kerja dan juga persoalan kemacetan baik ketempat kerja maupun pulang dari tempat kerja. Belum lagi stress yang timbul akibat berbagai aksi kejahatan yang sewaktu-waktu bisa terjadi dan menghantui kita yang tinggal di kota besar seperti Jakarta.
Buat yang masih sekolah dan kuliah, liburan merupakan waktu yang tepat untuk beristirahat dari beban sekolah atau kuliah yang banyak setiap harinya. Begitu juga beban kemacetan saat berangkat dan pulang sekolah. Oleh karena itu liburan mustinya membuat kita dapat rileks dan terhindar dari berbagai permasalahan sehari-hari. Sehingga tubuh kita tetap selalu sehat. Karena dengan rileks, tingkat stress berkurang tubuh juga menjadi lebih sehat.
Tetapi masalahnya kitapun harus waspada bahwa aktifitas liburan dapat membuat kita menjadi tidak sehat. Walau pada kenyataanya kadang kala selesai liburan malah kita mengalami sakit. Pasien yang datang karena sakit paska liburan umumnya karena gangguan pencernaan. Selain itu selama liburan karena kita mengurangi aktifitas khususnya aktifitas fisik sehingga akhirnya setelah liburan berat badan menjadi naik.
Penyakit Pencernaan selama Liburan
Pasien sakit selama atau pasca liburan karena gangguan pencernaan antara lain karena sakit maagnya kambuh atau mengalami diare. Selama liburan sebagian dari kita tidak terlalu peduli dengan makanan atau minuman yang kita konsumsi. Pasien dengan diare datang setelah menkonsumsi makanan tertentu. Selain faktor kebersihan makanan kita juga harus memperhatikan kualitas dari makanan yang akan dikonsumsi. Pasien umumnya bisa memastikan bahwa kenapa mereka menjadi diare. Karena biasanya, timbulnya diare setelah menkonsumsi makanan tertentu. Makanan yang bisa mencetuskan terjadinya diare antara lain makanan yang mengandung sea food atau makanan pedas. Kita tahu bahwa umumnya sea food di simpan dalam ice box atau kulkas. Masalah timbul jika sea food tidak tersimpan dalam kondisi dingin/beku. Hal ini akan menyebabkan kondisi sea food tersebut mudah menjadi rusak. Diare terjadi biasanya dalam waktu 6-8 jam setelah mengkonsumsi sea food. Makanan yang pedas juga mencetuskan terjadi diare, ada satu pasien yang bercerita bahwa diare beberapa jam setelah mengkonsumsi rujak bebek yang pedas (rujak tumbuk). Kripik dengan level tertentu saat ini menjadi makanan favorit terutama dikalangan muda. Kadang kala kemampuan untuk tahan merasakan  pedas mengkonsumsi kripik level tertentu digunakan untuk saling unjuk kekuatan apakah tahan atau tidak merasakan kepedasan tertentu tersebut. Kripik ini juga mencetuskan terjadinya gangguan pencernaan. Beberapa pasien yang datang pasca menkonsumsi kripik pedas tersebut  mengalami gangguan pencernaan. Mereka biasanya mengalami rasa perih dan panas di daerah ulu hati setelah menkonsumsi keripik pedas dengan level tertentu tersebut. Pada pasien yang kebetulan sudah menderita ambeien akan merasakan duburnya terasa panas setelah menkonsumsi kripik pedas tersebut.
Selain masalah pencernaan, selama liburan jumlah kalori yang dikonsumsi juga harus diperhatikan. Kita berusaha agar selama liburan berat badan tidak meningkat apalagi bagi kita atau anak-anak kita yang sudah mengalami kelebihan berat badan. Selama liburan anak-anak cenderung berada di depan TV, nonton TV atau bermain game online dan kadang kala disertai mengkonsumsi camilan dengan kalori tinggi.
Tips sehat selama Liburan
Makanan yang manis2 dan makanan  berlemak yang mempunyai nilai kalori yang tinggi serta makanan yang mengandung kolesterol dan mengandung purin yang tinggi seperti jero-jeroan harus dikomsumsi dengan hati2 dan jangan berlebihan. Apalagi kalau kita sudah mengalami overweight (berat badan berlebih) atau mempunyai gangguan kadar kolesterol tinggi atau kadar asam urat tinggi. Disisi lain olah raga apapun bentuknya harus tetap dilakukan selama kita liburan. Usahakan ada aktifitas fisik minimal jalan kaki selama minimal 30 menit setiap hari agar kita tetap bugar dan sehat. Tetap menkonsumsi air yang cukup 8-10 gelas perhari. Selain itu selama liburan kita juga harus mengantisipasi cuaca yang tidak bersahabat. Udara panas kemudian berubah menjadi dingin karena hujan. Oleh karena itu kita harus sedia payung sebelum hujan. Baju dingin atau sweater harus tetap dibawa jika kita berlibur untuk mengantisipasi cuaca dingin yang tejadi tiba2 setelah cuaca panas.
Mudah2an dengan mengantisipasi berbagai hal dalam menghadapi liburan yang akan datang kita tetap selalu sehat.
Salam Sehat,
Ari Fahrial Syam
Dosen dan Praktisi Kesehatan

loading...

Artikel Terkait

Posting Terbaru