Selasa, 12 Februari 2013

Demo Warga Desa Sumurber (Penurunan Jabatan Kades)

Demo Warga Desa Sumurber (Penurunan Jabatan Kades) - Aksi yang di lakukan masyarakat desa sumurber pada tanggal 11 februari 2013 kembali memanas, Sebelumnya, kasus ini pernah terjadi sebulan lalu. Dimana, warga Desa Sumuber yang kontra juga melakukan aksi serupa. Dugaan tindakan Asusila yang dilakukan oleh kepala desa Sumurber terus menghangat. Puncaknya adalah ketika ratusan warga setempat berunjukrasa di balai desa setempat, Senin pagi pukul 10.00. Mereka menuntut Kades Sumurber, Ahmad Syafii dicopot. Aksi demo kali ini berlangsung panas karena dibarengi aksi serupa yang dilakukan massa pro kades.

Massa yang kontra memaksa untuk masuk ke balai desa. Tetapi, petugas yang memasang pagar betis berhasil menghadang massa yang hendak menerobos.  Massa sempat mundur sesaat. Kemudian mereka kembali memaksa masuk ke balai desa. Tak pelak, bentrokan kembali pecah. Petugas mengalah sehingga massa berhasil menerobos masuk halaman balai desa.


Dalam aksi demo massa terbagi menjadi dua, massa kontra dan massa pro kades Sumurber. Massa pro kades berbaju hitam sedangkan massa anti kades memakai baju putih.  Antara massa pro dan kontra Kades Sumurber hanya dipisahkan barikade polisi. Sehingga, riskan terhadap bentrokan yang meluas karena saling berhadap-hadapan.

Warga yang kontra kades Sumurber sambil berorasi diatas mobil untuk masuk ke balai desa. Mereka jumlahnya lebih besar karena puluhan TKI asal Desa Sumurber yang bekerja di Malaysia sengaja pulang untuk bergabung dalam unjuk rasa melengserkan Kades Achmad Syafii. Pemicu unjuk rasa yakni kasus dugaan pencabulan oleh Kades Sumurber Imam Syafii yang kasusnya tidak berlanjut di penyidikan.
Namun, menurut Kasat Reskrim Polres Gresik AKP Muhammad Nur Hidayat kepada wartawan, bahwa, kasus dugaan pencabulan Kades Sumurber, secara hukum belum terbukti dan masih terus diselidiki.  Wakapolres Gresik, Kompol Kholilurrahman yang memimpin langsung pengamanan unjukrasa di Sumurber dengan kekuatan 100 personel polisi.
Akhirnya, polisi berupaya melakukan mediasi dua kelompok warga yang berseberangan. Sayangnya, tidak dihadiri oleh perwakilan dari Pemkab Gresik.  Sebulan silam, unjukrasa serupa sudah terjadi di Sumurber dengan tuntutan yang sama. Namun, tidak ada penyelesaian konkrit. Alhasil, massa kembali bergerak dengan tuntutan yang sama.

sumber :
www.gresik.co
www.beritajatim.com
loading...

Artikel Terkait

Posting Terbaru