Senin, 23 April 2012

Hubungan Dengan TUHAN

Hubungan dengan Tuhan dalam bahasa agama disitilahkan dengan IMAN. Iman adalah cinta. Rosululloh Muhammad s.a.w. pernah ditanya oleh seorang sahabat, “Apa yang dimaksud iman ?” Rasulullah Muhammad s.a.w. menjawab, “Mencintai Allah dan Rasul-Nya lebih dari mencintai apapun juga selain Keduanya”.(H.R. Al-Bukhari)

Cinta mempunyai dua getaran. Pertama, harap. Kedua, cemas. Mereka yang memiliki cinta mempunyai harapan dicintai oleh Kekasihnya. Mereka yang memiliki cinta mempunyai kecemasan dimurkai Kekasihnya. Dengan pemahaman itu, mereka yang beriman adalah mereka yang mempunyai harapan dicintai Tuhan dan cemas dimurkai Tuhan.

Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah yang ketika disebut nama Allah bergetarlah (wajilat) hatinya dan ketika dibacakan ayat-Nya bertambahlah cintanya (imannya) dan kepada Tuhanlah mereka bertawakkal(Q.S. Al-Anfal (8) ayat 2

Cinta adalah bahasa hati, bukan bahasa jasmani. Iman berada di hati bukan di jasmani.

Hati menurut Imam Al-Ghazali q.s. seperti sebuah cermin satu arah. Bila menghadap ke satu arah ia berpaling dari arah yang lain. Hati hanya memiliki satu cinta. Bila ia mencintai sesuatu, maka ia berpaling dari yang lain. Bila hati mencintai (beriman kepada) Allah, maka ia berpaling dari yang lain. Bila ia mencintai yang lain, ia berpaling dari Allah.

Guru-guru sufi sering menceritakan sebuah kisah sebagai ilustrasi iman. Seorang pemuda suatu ketika jatuh cinta pada seorang gadis. Ia membanjiri gadis itu dengan ungkapan-ungkapan cinta yang puitis dan indah.

Lama-kelamaan gadis ini terganggu dan menanggapi pemuda itu. Gadis itu berkata, “Kata-katamu sangat indah, namun bersamaku ada saudara perempuanku yang lebih cantik. Bila kamu melihatnya, niscaya kamu akan lebih memilihnya dari pada aku".

Mendengar itu, si pemuda segera berpaling. Ia celingukan, toleh kanan kiri, mencari saudara perempuan gadis itu. Saat itu pula si gadis langsung menempeleng pemuda itu seraya berkata, “Engkau pendusta. Bila engkau benar-benar mencintaiku, maka engkau tidak akan berpaling dariku dan mencari yang lain”.

Mereka yang benar-benar beriman pada Allah tidak akan berpaling dari Allah.
loading...

Artikel Terkait

Posting Terbaru