Steak daging sapi pasti semua orang sudah bisa membayangkan nikmatnya. Tapi bagaimana dengan steak feses alias kotoran manusia? Beranikah Anda menyantapnya?
Ilmuwan asal Jepang berhasil menciptakan steak berbahan feses tersebut. Adalah Mitsuyuki Ikeda dari Okayama Laboratory yang menciptakan steak langka itu. Ia tak cuma iseng sebab inovasinya adalah respons dari masalah yang dihadapi Tokyo Sewage, badan pengelola limbah kota Tokyo.
Populasi manusia menimbulkan akumulasi lumpur limbah mengandung feses yang berlebihan. Kandungan protein yang tinggi dalam lumpur limbah jadi pemicu munculnya ide langka Ikeda. Ia lalu mengekstrak protein dan menambahkan pemercepat reaksi serta melakukan pemrosesan hingga steak feses itu pun tercipta.
Agar tampak seperti daging sapi, Ikeda pun menambahkan pewarna makanan. Setelah dianalisa, ternyata kandungan gizi steak feses tergolong tinggi, terdiri dari 63% protein, 31% karbohidrat, 3% lemak, dan 9% mineral. Beberapa orang yang terlibat dalam uji cita rasa awal juga mengatakan bahwa rasa steak feses ini pun seperti daging sapi betulan.
Ikeda mengakui, ada beberapa masalah yang harus diselesaikan sebelum steak ini bisa dimakan. Pertama adalah soal biaya sebab harga steak ini mencapai 10 hingga 20 kali lipat dari steak biasa. Masalah yang paling utama juga rasa jijik saat mengetahui bahan baku steak feses.
Cara agar harga bisa ditekan akan terus dilakukan. Sementara, untuk masalah jijik, Ikeda berharap masyarakat bisa melupakan dan melihat kemungkinan menyelesaikan masalah lingkungan dengan memakan steak feses.
Steak feses tidak cuma menyelesaikan masalah limbah, tetapi juga rantai industri daging yang menyumbang 18% emisi gas rumah kaca dan masalah perlakuan keji yang sering dialami hewan.
Ilmuwan asal Jepang berhasil menciptakan steak berbahan feses tersebut. Adalah Mitsuyuki Ikeda dari Okayama Laboratory yang menciptakan steak langka itu. Ia tak cuma iseng sebab inovasinya adalah respons dari masalah yang dihadapi Tokyo Sewage, badan pengelola limbah kota Tokyo.
Populasi manusia menimbulkan akumulasi lumpur limbah mengandung feses yang berlebihan. Kandungan protein yang tinggi dalam lumpur limbah jadi pemicu munculnya ide langka Ikeda. Ia lalu mengekstrak protein dan menambahkan pemercepat reaksi serta melakukan pemrosesan hingga steak feses itu pun tercipta.
Agar tampak seperti daging sapi, Ikeda pun menambahkan pewarna makanan. Setelah dianalisa, ternyata kandungan gizi steak feses tergolong tinggi, terdiri dari 63% protein, 31% karbohidrat, 3% lemak, dan 9% mineral. Beberapa orang yang terlibat dalam uji cita rasa awal juga mengatakan bahwa rasa steak feses ini pun seperti daging sapi betulan.
Ikeda mengakui, ada beberapa masalah yang harus diselesaikan sebelum steak ini bisa dimakan. Pertama adalah soal biaya sebab harga steak ini mencapai 10 hingga 20 kali lipat dari steak biasa. Masalah yang paling utama juga rasa jijik saat mengetahui bahan baku steak feses.
Cara agar harga bisa ditekan akan terus dilakukan. Sementara, untuk masalah jijik, Ikeda berharap masyarakat bisa melupakan dan melihat kemungkinan menyelesaikan masalah lingkungan dengan memakan steak feses.
Steak feses tidak cuma menyelesaikan masalah limbah, tetapi juga rantai industri daging yang menyumbang 18% emisi gas rumah kaca dan masalah perlakuan keji yang sering dialami hewan.
Sumber: Kompas
sumber : http://www.klikunic.com/2011/07/di-tokyo-ada-steak-yang-terbuat-dari.html#ixzz1RxmOsj8H