Jumat, 15 Agustus 2014

A.N.201. Apakah Semua Mahluk Akan Mencapai Kebebasan? (Buku Angutara Nikaya 3 No. 201: Apakah semua mahluk akan mencapai kebebasan?)

Dijual biji jagung Popcorn ukuran:
1. 200 gram   = Rp. 8.000,-
2. 250 gram   = Rp. 10.000,-
3. 500 gram   = Rp. 20.000,-
4. 1000 gram = Rp. 40.000,-

Bagi yang berminat hubungi : 089652569795 / pin bb: 7dfe719a / hubungi email : ricky_kurniawan01@yahoo.com

A.N.201. Apakah Semua Mahluk Akan Mencapai Kebebasan?
Pada suatu ketika seorang petapa kelana bernama Uttiya menghampiri Yang Terberkahi. Setelah bertukar salam dan bercakap-cakap dengan ramah, dia duduk di satu sisi dan bertanya kepada Yang Terberkahi:
“Bagaimanakah, Guru Gotama; apakah dunia kekal-apakah hanya ini yang benar dan yang lain salah?”
“Uttiya, hal ini tidak kunyatakan: bahwa dunia kekal; dan bahwa hanya ini yang benar dan yang lain salah”.
“Kemudain , bagaimana Guru Gotama; apakah dunia ini tidak kekal-apakah hanya ini yang benar dan yang lain salah?”
“Uttiya, hal itu juga tidak kunyatakan: bahwa dunia tidak kekal, dan bahwa hanya ini yang benar dan yang lain salah.”
“Bagaimana, Guru Gotama;apakah dunia terbatas atau tidak terbatas? Apakah prinsip kehidupan dan tubuh itu sama atau berbeda? Apakah Sang Tathagatha ada setelah kematian atau apakah beliau tidak ada setelah kematian? Apakah beliau ada dan sekaligus tidak ada atau bukan ada dan bukan pula tidak ada setelah kematian?apakah salah satu dari pernyataan itu merupakan satu-satunya yang benar dan yang lain salah?”
“Uttiya, semua tu tidak kunyatakan: bahwa dunia terbatas ….. bahwa Sang Tathagatha bukan ada dan bukan pula tidak ada setelah kematian; tidak juga kunyatakan bahwa salah satu dari pernyataan itu merupakan satu-satunya yang benar dan yang lain salah.”
“Tetapi, bagaimanakah itu, Guru Gotama? Terhadap semua pertanyaan saya Guru Gotama menjawab tidak menyatakan demikian, kalau demikian, apakah yang sebenarnya dinyatakan Guru Gotama?”
“Setelah mengetahui secara langsung Uttiya, , Aku telah mengajarkan Dhamma kepada siswa-siswaku untuk pemurnian para mahluk, untuk pergi melampaui kesedihan dan ratap tangis, untuk menghentikan rasa sakit dan dukacita, untuk mencapai cara pembebasan, dan untuk merealisasikan Nibbana.”
“Tetapi, jika Guru Gotama, dari pengetahuan langsung mengajarkan Dhamma kepada siswa-siswa Beliau untuk pemurnian para mahluk, untuk pergi melampaui kesedihan dan ratap tangis, untuk mneghentikan rasa sakit dan duka cita, untuk mencapai cara pembebasan dan untuk merealisasikan Nibbana, apakah seluruh dunia, dengan demikian akan dibebaskan, atau setengahnya atau sepertiganya?”
Mendengar kata-kata ini, Yang Terberkahi tidak berkata apa-apa.
Kemudian muncul pemikiran ini pada Y.M. Ananda: “Semoga Uttiya, si kelana tidak mempunyai pendapat yang merugikan dengan berpikir ‘ketika aku mengajukan pertanyaan kepada Petapa Gotama tentang topik yang tinggi, Beliau terperangkap dan tidak menjawab. Mungkin Beliau tidak dapat menjawabnya”. Pikiran seperti itu akan merugikan dan membawa penderitaan bagi Uttiya untuk waktu yang lama.
Kemudian Y.M. Ananda menoleh pada Uttiya dan berkata “Aku akan emmberikan sebuah perumpamaan, sahabat Uttiya, karena melalui perumpamaan, orang-orang pandai dapat memahami arti dari apa yang sudah dikatakan.”
“Seandainya, sahabat Uttiya, raja mempunyai kota perbatasan. Di situ terdapat benteng-benteng dan menara-menara yang kuat di atas fondasi yang kokoh, dan hanya ada satu gerbang. Ada juga seorang penjaga gerbang yang pandai, berpengalaman dan bijaksana. Dia menjaga supaya orang-orang yang tidak dikenal masuk dan hanya orang-orang yang dikenal saja yang diizinkan masuk. Si penjaga itu berjalan sepanjang jalan yang mengelilingi seluruh kota. Ketika sedang melakukannya, dia tidak melihat ada lubang atau celah di benteng-benteng. Tidak ada satupun yang cukup besar bahkan untuk bisa dilewati kucing.  Meskipun tidak mengetahui berapa banyak mahluk yang memasuki kota atau meninggalkannya, tetapi dia mengetahui satu hal ini:”Mahluk besar yang memasuki dan meninggalkan kota hanya bisa melakukannya melalui gerbang ini.”
“Demikian juga sahabat Uttiya, Sang Tahtagatha tidak berurusan dengan apakah seluruh dunia akan dibebaskan oleh ajaran Beliau atau hanya setengahnya atau sepertiganya saja. Tetapi Sang Tathagatha mengetahui bahwa siapapun yang telah dibebaskan, sedang dibebaskan sekarang atau akan dibebaskan dari dunia ini, mereka semua melakukannya dengan cara menyingkirkan lima penghalang yang mengotori pikiran dan melemahkan pemahaman, dengan cara mengembangkan tujuh faktor pencerahan di dalam sifat dasar sejatinya. Pertanyaan yang sama itu, sahabat Uttiya, yang telah kau tanyakan kepada Yang terberkahi, telah kau tanyakan lagi dengan cara yang lain.”

  (Buku Angutara Nikaya 3 No. 201: Apakah semua mahluk akan mencapai kebebasan?)
loading...

Artikel Terkait

Posting Terbaru