Dijual biji jagung Popcorn ukuran: 1. 200 gram = Rp. 8.000,- 2. 250 gram = Rp. 10.000,- 3. 500 gram = Rp. 20.000,- 4. 1000 gram = Rp. 40.000,- Bagi yang berminat hubungi : 089652569795 / pin bb: 7dfe719a / hubungi email : ricky_kurniawan01@yahoo.com
Seri Orang Terkaya di Indonesia (4) – Husain Djojonegoro
Saya cukup yakin kalau di Sobat Studentpreneur pasti pernah atau malah sering menggunakan produk-produk dari ABC Group dan Orang Tua Group. Mulai dari baterai ABC, minuman seperti Nu Green Tea dan kratingdaeng, sampai snack ringan seperti wafer Tango. Kalau ingin disebutkan detailnya, saya berani jamin banyak sekali produk-produk ABC dan Orang Tua Group yang kita konsumsi dan gunakan sehari-hari. Tanpa perlu disebutkan lagi, gambaran tadi bisa sedikit menjelaskan seberapa besar pengaruh dari ABC dan Orang Tua Group. Nah Sobat Studentpreneur, siapakah sebenarnya sosok dibalik kesuksesan group konglomerasi besar ini?
Beliau adalah Husain Djojonegoro, orang terkaya di Indonesia nomor 37 versi Majalah Forbes. Dengan mengguritanya jaringan bisnis ABC dan Orang Tua Group, beliau tercatat mempunyai kekayaan sebesar 780 Juta Dollar atau sekitar 7,8 Trilliun Rupiah! Jumlah yang tidak bisa dianggap remeh, bukan? Tidak hanya dari total kekayaan, pengaruh dari Husain Djojonegoro sangat besar terhadap kehidupan masyarakat Indonesia. Bayangkan apabila sehari saja anda tidak bisa memakai produk dari ABC dan Orang Tua Group, bisa dijamin hidup anda akan menjadi kacau.
Lahir pada tahun 1949, Husain Djojonegoro ketika berusia 15 tahun telah bekerja sebagai salesman untuk perusahaan ayahnya. Bekerja sangat baik, beliau resmi diangkat menjadi direktur ABC di tahun 1968, saat itu beliau masih berusia 19 tahun. Masih sangat muda, beliau benar-benar menjalankan perusahaan peninggalan orang tua dan pamannya tersebut dengan energy tinggi. Meskipun awalnya perusahaan tersebut adalah perusahaan yang menjual anggur kesehatan, prospek besar dalam industri baterai membuat perusahaan melakukan perubahan.
Kemudian di tahun 1975, Husain Djojonegoro telah berhasil membuat ABC menguasai pasar baterai Indonesia. Beliau pun mulai melirik industry consumer goods. Dimulai dengan produk keperluan toilet seperti sikat gigi dan pasta gigi merek Formula. Berbagai produk makanan kaleng juga diluncurkan pada tahun 1978. Salah satu produk consumer goods yang berhasil menarik hati masyarakat adalah bisnis saus dan sirup, yang apabila ditotal omzet tahunannya mencapai trilliunan rupiah. Sobat Studentpreneur bisa cermati untuk kasus saus, hampir semua saus di restoran Indonesia menggunakan merk milik ABC.
Tidak hanya melayani pasar lokal, Husain Djojonegoro juga merambah pasar ekspor. Core business dari ABC masih produk baterai, dan mereka berhasil mengekspor baterai ABC ke lebih dari 50 negara, dengan berbagai merk yang berbeda. Group ABC juga melayani permintaan produksi dari luar negeri dengan sistem tol manufacturing, atau memproduksi dengan nama merek sesuai permintaan mitranya di luar negeri. Pasar ekspor menurut data Majalah Swa, telah menyumbangkan sekitar 40% pendapatan baterai ABC.
Kehebatan dari konglomerasi ABC dan Orang Tua Group adalah produknya yang mempunyai variasi sangat banyak dan memasuki hampir semua industri consumer good. Hal ini menyebabkan mereka tidak bergantung pada 1-2 merek saja. Apabila ada sebuah merek yang berperforma buruk, kerugian dari merek tersebut masih bisa ditutupi oleh keuntungan merek yang berjalan sukses. Dengan portfolio produk sangat besar, tentunya posisi konglomerasi milik Husain Djojonegoro ini sangat vital dalam mempengaruhi konsumen mereka di Indonesia ataupun luar negeri.
Nah Sobat Studentpreneur, apa yang bisa kita pelajari dari Husain Djojonegoro? Pertama-tama adalah kehebatan beliau memulai untuk bekerja di usia yang sangat muda. Ketika kita di usia 15 tahun masih sibuk bermain dengan teman, beliau sudah menjadi salesman. Ketika di usia 19 kita hanya sibuk berpacaran, beliau sudah menjadi direktur sebuah perusahaan. Memulai di usia yang sangat muda juga tidak ada salahnya. Hal kedua yang bisa kita pelajari adalah selalu menyediakan plan B atau rencana cadangan. Ketika rencana utama gagal, masih ada rencana cadangan yang akan menyelamatkan kita.
Bagaimana menurut anda Sobat Studentpreneur? Pelajaran apa yang anda petik?
*Seri ini adalah seri keempat dari 40 seri orang terkaya di Indonesia. Baca seri ketiga tentang Sudhamek AWS pemilik GarudaFood Disini!
- See more at: http://studentpreneur.co/seri-orang-terkaya-di-indonesia-4-husain-djojonegoro/#sthash.1DPOAmiB.dpuf