Sabtu, 23 Agustus 2014

Gaya Berkendara Tentukan Usia Shockbreaker

Dijual biji jagung Popcorn ukuran:
1. 200 gram   = Rp. 8.000,-
2. 250 gram   = Rp. 10.000,-
3. 500 gram   = Rp. 20.000,-
4. 1000 gram = Rp. 40.000,-
Bagi yang berminat hubungi : 089652569795 / pin bb: 7dfe719a / hubungi email : ricky_kurniawan01@yahoo.com

Gaya Berkendara Tentukan Usia Shockbreaker


Oleh  | Plasadana – Rab, 20 Agu 2014
Penulis: Rachmat Muslim
Peredam kejut atau shockbreaker merupakan komponen mobil yang memiliki peranan sangat vital dalam menunjang kenyamanan berkendara. Selain menjadi titik tumpu antara roda dan badan mobil, perangkat ini juga bertugas meredam guncangan, getaran, serta tingkat kebisingan di kabin kendaraan.
Namun letak shockbreaker yang tersembunyi membuat sejumlah pemilik mobil kurang memerhatikan perawatannya. Padahal usia pemakaian alat ini cukup terbatas. Apabila shockbreakermengalami keausan, daya tahannya pun berkurang. Dan dampaknya bakal menurunkan kenyamanan berkendara.
Ibrahim, mekanik Bengkel Auto Rotary Bintaro, Jakarta Selatan mengungkapkan, daya tahan dan masa pakai shockbreaker sangat bergantung dengan cara mengemudi pemilik mobil. "Gaya mengemudi yang kurang baik dan ugal-ugalan dapat menyebabkan sistem suspensi mobil, khususnyashockbreaker cepat mengalami kerusakan," ujar Ibrahim yang diwawancarai Plasadana.com untukYahoo Indonesia, Rabu, 11 Juni 2014.
Selain gaya mengemudi, pemasangan upper mounting pada bagian atas shockbreaker juga sangat menentukan. Bila perakitannya tepat, shockbreaker akan bekerja normal sehingga tidak melebihi beban kerjanya. Sementara pemuatan upper mounting yang sedikit meleset atau kurang pas dapat memperberat beban. "Sehingga shockbreaker akan menerima daya yang lebih besar," ujar Boim, sapaan Ibrahim.
Mengetahui kerusakan shockbreaker sangatlah mudah. Seperti kebocoran halus, terlihat dari jejak oli yang keluar perangkat itu. Atau kebocoran parah, terindikasi dari oli basah yang merembes atau menetes ke bawah shockbreaker.
Apabila si empunya sudah mendeteksi kebocoran oli shockbreaker, Boim menyarankan untuk segera memperbaikinya. Bila tidak, tanda kebocoran akan menghilang. Karena oli dalam shockbreakermengering. "Kalau sudah begitu, deteksi hanya bisa dilakukan dengan merasakan daya pantul kendaraan, apakah masih baik atau sudah mengeras," ujarnya.
Agar shockbreaker awet dan tidak cepat turun kemampuannya, Baim mengimbau perawatan rutin oleh pemilik mobil. Seperti membersihkan tabung silinder shockbreaker dengan air, mengelapnya hingga benar-benar kering, dan memoleskan minyak finish line jenis wet di sekitar karet silindershockbreaker. "Perawatan ini cukup mudah hingga bisa dilakukan di rumah."
Boim juga menyarankan agar pengendara menghindari jalan berlubang. Kalau terpaksa melintasi jalan rusak, mengemudilah pelan-pelan. Karena menerjang lubang pada kecepatan tinggi akan menyebabkan suspensi bekerja lebih keras. Pun jangan membebani kendaraan dengan muatan berlebihan, yang bakal membuat shockbreaker cepat aus dan sulit bekerja maksimal. "Kalau sudah seperti ini, mobil akan terasa mudah goyang dan tidak nyaman dikendarai," ujar Boim.


https://id.berita.yahoo.com/gaya-berkendara-tentukan-usia-shockbreaker-090103131.html
loading...

Artikel Terkait

Posting Terbaru