Dijual biji jagung Popcorn ukuran: 1. 200 gram = Rp. 8.000,- 2. 250 gram = Rp. 10.000,- 3. 500 gram = Rp. 20.000,- 4. 1000 gram = Rp. 40.000,- Bagi yang berminat hubungi : 089652569795 / pin bb: 7dfe719a / hubungi email : ricky_kurniawan01@yahoo.com
Merencanakan Dana Sekolah ke Luar Negeri
Oleh Rachmat Muslim | Plasadana – 7 jam yang laluBayi bisa Makin Cerdas Jika Anda Memberinya Nutrisi Ini
Memiliki anak yang menuntut ilmu ke luar negeri adalah dambaan dan kebanggaan hampir setiap orang tua. Namun meraih hal itu bukanlah perkara mudah. Butuh perencanaan dan persiapan yang matang agar buah hati tidak terlantar saat berada di negeri orang.
Mohamad Andoko, perencana keuangan dari OneShildt Financial Planning mengungkapkan, orang tua harus mempersiapkan dana sekolah anak di luar negeri sejak dini. Kalau perlu, kala si anak belum memulai masa sekolah atau berusia balita. Sebab panjangnya jangka waktu menabung akan meringankan besaran uang yang harus disisihkan setiap bulan.
"Pun agar orang tua bisa membiayai pendidikan buah hati hingga tamat sekolah," kata Andoko kepada Plasadana.com untuk Yahoo Indonesia, Jumat, 8 Agustus 2014. "Banyak orang tua yang memulangkan anaknya dari belajar di luar negeri karena uangnya tidak cukup."
Ketika berencana menyekolahkan anak ke luar negeri, orang tua wajib membuat perhitungan yang matang tentang biaya. Baik ongkos sekolah dan kebutuhan sehari-hari. Karena itu, sebaiknya orang tua terlebih dahulu mencari tahu negara atau sekolah tujuan. Juga menelisik kisaran biaya sekolah dan hidup pada masa sekarang dan memperkirakan ongkos pendidikan beberapa tahun mendatang. Perhitungan itu dengan memasukkan angka inflasi.
"Tingkat inflasi di setiap negara berbeda-beda, rata-rata mencapai kisaran 15-20 persen setiap tahun," katanya. "Dengan perhitungan ini, besaran biaya yang akan dikeluarkan selama menuntut ilmu di luar negeri bisa diperkirakan."
Selain kebutuhan biaya sekolah, anak pun memerlukan biaya untuk kebutuhan sehari-hari yang tidak sedikit. Mulai dari biaya sewa apartemen atau asrama, biaya listrik, telepon dan internet, makan, dan tranportasi. Dengan asumsi kenaikan biaya hidup mencapai 20 persen per tahun, Andoko mengatakan, biaya hidup yang dibutuhkan juga akan membesar.
Karena itu, Andoko berpendapat bahwa mempersiapkan dana pendidikan anak ke luar negeri tak cukup hanya dengan menabung. Sebab tabungan pendidikan tidak akan mampu mengatasi inflasi di bidang pendidikan yang setiap tahun meningkat. Ia menyarankan orang tua menggunakan produk investasi semacam reksa dana, deposito, tabungan dengan mata uang asing, atau tabungan berupa logam mulia. "Apa pun pilihan yang ditetapkan, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan," kata dia.
https://id.she.yahoo.com/merencanakan-dana-sekolah-ke-luar-negeri-084052678.html