Ini adalah 15 Bahaya yang akan timbul apabila anda mencukur bulu kemaluan,
Mencukur rambut kemaluan memang masih menimbulkan pro dan kontra. Meskipun begitu, pada akhirnya semua kembali kepada dirimu sendiri. Banyak orang yang mencukur rambut kemaluannya dengan alasan kesehatan. Ada pula yang mencukurnya demi kenyamanan saat bercinta. Apa pun alasannya, ketika mencukur rambut bawah kamu harus berhati-hati.
Ada beberapa cara untuk menghilangkan rambut bagian bawahmu. Waxing, mencukurnya dengan pisau cukur khusus, dan laser. Tapi, waxing dan laser membutuhkan biaya yang lumayan besar. Apa lagi waxing rasanya sangat sakit. Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam American Journal of Obstetrics and Gynaecology, mencukur dengan pisau cukur adalah cara yang paling aman.
Tapi yang mengejutkan adalah, dalam penelitian tersebut, mereka menemukan 60% perempuan yang mengalami minimal satu gangguan akibat mencukur rambut kemaluannya. Luka parah pada kulit dan rambut yang tumbuh ke dalam menjadi dua gangguan yang paling sering perempuan alami. Selain tidak nyaman, gangguan ini juga ternyata bisa meningkatkan penyebaran dan penularan infeksi menular seksual (IMS). Karenanya, kamu harus tahu tujuh hal di bawah ini sebelum mencukur rambut kemaluanmu.
1. Menimbulkan luka mikroskopik
Timbulnya luka mikroskopik merupakan bahaya pertama yang bisa muncul apabila mencukur bulu kemaluan. Maksud dari luka mikroskopik adalah luka yang tidak akan tampak oleh penglihatan. Luka ini adalah luka kecil muncul pada kulit kemaluan, tepatnya pada tempat tumbuhnya bulu pubis. Meskipun luka ini tidaklah terlihat secara kasat mata, tetapi biasanya menimbulkan rasa gatal dan perih setelah selesai melakukan pencukuran pada bulu kemaluan.
Karena tidak tampak oleh mata inilah makanya disebut mikroskopik, yaitu hanya bisa dilihat atau tampak menggunakan alat-alat bantu untuk melihat hal-hal yang kecil, seperti mikroskop.
2. Menyebabkan iritasi
Bahaya yang kedua dari mencukur bulu kemaluan hingga habis (gundul) dan tidak hati-hati (sembarangan) bagi pria adalah iritasi. Iritasi ini tentunya akan terjadi pada kulit kemaluan. Iritasi juga bisa muncul akibat luka mikroskopik yang dibiarkan karena tidak tampak secara kasat mata. Sedemikian sehingga luka tersebut akan semakin parah akan menyebabkan terjadinya iritasi pada kulit kemaluan. Adanya iritasi inilah yang menjadi indikasi awal masuknya kuman dan bakteri melalui kulit kemaluan yang bisa menimbulkan penyakit pada alat kelamin.
3. Mudah dimasukinya kuman dan bakteri
Bahaya yang berikutnya adalah masuknya kuman dan bakteri melalui kulit kemaluan. Masuknya kuman dan bakteri ini terjadi karena sudah terbukanya kulit kemaluan dari bekas tumbuhnya bulu kemaluan dan iritasi yang timbul pada kulit kemaluan. Sedemikian sehingga kuman dan bakteri akan semakin mudah untuk memasuki tubuh melalui bagian kemaluan dan menimbulkan penyakit. Objek yang akan mudah terserang tentunya adalah kemaluan itu sendiri karena dari sanalah awal mula masuknya kuman dan bakteri tersebut.
4. Menyebabkan infeksi
Infeksi juga merupakan bahaya yang bisa muncul akibat mencukur bulu kemaluan bagi pria, tentunya pencukuran yang dimaksud adalah pencukuran hingga habis (gundul) dan tidak hati-hati (sembarangan). Munculnya infeksi ini merupakan integrasi dari bahaya-bahaya yang telah disebutkan dan dijelaskan di atas, yaitu luka mikroskopik, iritasi, dan masuknya kuman dan bakteri.
Di samping itu, infeksi akan semakin mudah terjadi mengingat organ kemaluan merupakan salah satu daerah yang sensitif pada tubuh. Sehingga tidak mengherankan apabila terjadi luka dan tidak segara dilakukan perawatan akan menyebabkan terjadinya infeksi pada luka tersebut. Infeksi yang rentan terjadi adalah infeksi herpes. Hal ini diungkapkan Dr. Emily Gibson dan beberapa dokter lainnya asal Amerika sebagaimana dilansir oleh Daily Mail.
5. Timbulnya penyakit pada kemaluan
Bahaya yang kelima ini bisa saja muncul apabila bahaya pada poin 1 hingga 4 tidak ditangani dengan baik. Kuman, bakteri, dan infeksi yang muncul tentunya akan menjadi faktor awal terjadinya penyakit pada kemaluan. Sebagaimana kita ketahui bahwa sebuah penyakit bisa saja disebabkan oleh kuman, bakteri, dan virus. Begitu pula dengan kuman dan bakteri yang masuk di bagian kemaluan, kuman dan bakteri tersebut apabila sudah cukup lama mengendap hingga terjadi infeksi tentu akan menyebabkan timbulnya penyakit yang menyerang kemaluan.
Dari beberapa penyakit yang biasanya muncul pada kemaluan, salah satunya adalah hernia. Penyakit ini bisa saja muncul meskipun ada faktor-faktor lainnya yang sebenarnya bisa menyebabkan munculnya hernia pada alat kelamin pria.
6. Mengurangi kehangatan
Terlepas dari kelima bahaya yang telah disebutkan dan dijelaskan di atas, bahaya yang keenam ini lebih mengutamakan kenyaman pada kemaluan. Mencukur bulu kemaluan secara berlebihan pada pria sejatinya bisa mengurangi kehangatan pada kelamin (penis). Karena tumbuhnya bulu kemaluan pada pria, salah satunya bermanfaat untuk memberikan kehangatan pada kelamin (penis). Jadi apabila kita sembarangan mencukur bahkan mencukur bulu kemaluan hingga habis, maka akan mengurangi tingkat kehangatan yang diberikan oleh bulu kemaluan atau bulu pubis itu sendiri.
7. Memperbesar gesekan saat berhubungan intim
Salah satu manfaat lainnya selain memberikan kehangatan dari bulu kemaluan pada kelamin adalah mengurangi gesekan saat berhubungan intim. Sedemikian sehingga apabila pria terlalu berlebihan mencukur bulu kemaluannya berarti akan memperbesar gesekan yang terjadi saat berhubungan intim. Meskipun ada juga yang berpendapat bahwa gesekan yang besar saat berhubungan intim akan menambah tingkat rangsangan, namun harus diingat bahwa kulit kemaluan merupakan salah satu bagian sensitif yang ada di tubuh.
Oleh karena itu, gesekan yang berlebihan pada kulit kemaluan yang sensitif tentunya juga akan membahayakan, salah satunya adalah menyebabkan luka. Dengan kata lain bahwa bulu kemaluan juga berperan sebagai pelindung pada kelamin karena merupakan salah satu bagian sensitif yang ada pada tubuh.
8. Berkurangnya tempat pengumpulan dari pengeluaran feromon
Feromon merupakan zat kimia yang mengatur perilaku seks di tubuh manusia. Tempat yang biasanya dijadikan sarang atau pengumpulan dari pengeluaran zat kimia tersebut adalah bulu kemaluan. Oleh karena itu, apabila sembarangan mencukur bulu kemaluan berarti kita telah mengurangi tempat untuk pengumpulan dari pengeluaran feromon, zat kimia yang mengatur perilaku seks. Apabila tempat pengumpulan dari pengeluaran zat kimia ini berkurang, maka dimungkinkan akan mengganggu perilaku seks pada tubuh yang berperan sebagai pengontrol dan lainnya.
9. Mencukur bisa menimbulkan bisul bernanah.
Setelah mencukur rambut kemaluan, banyak perempuan yang mengalami hal tidak mengenakkan. Salah satunya tumbuh bisul bernanah pada kulit sekitar kemaluan. Bisul ini disebabkan karena adanya bakteri yang masuk ke dalam pori-pori. Pori-porimu memang akan membesar usai kamu bercukur. Sebenarnya ini tidak terlalu membahayakan. Selama kamu memberikan antibiotik dan selalu membersihkan kulit di sekitar kemaluanmu dengan benar.
10. Waxing dan mencukur rambut kemaluan pada dasarnya sama.
Banyak perempuan yang bingung memilih antara waxing atau mencukur dengan pisau. Sebagian orang berpendapat kalau waxing akan menghasilkan kulit yang lebih halus. Sedangkan sebagian yang lain mengatakan mencukur dengan pisau adalah cara yang paling aman dan cepat. Meskipun begitu, seorang konsultan ginekolog asal Amerika Serikat, Hugh Byrne, mengatakan waxing dan mencukur rambut kemaluan tidak ada bedanya. Keduanya tetap memiliki risiko yang sama, kalau kamu tidak merawat kulit seputar kemaluan dengan benar setelah mencukur atau waxing.
11. Sisa rambut atau ingrown hair tidak membahayakan.
Waxing dan mencukur menggunakan pisau dua-duanya akan meninggalkan sedikit rambut di dalam lapisan kulit terluar, yang akan menyebabkan rambutmu tumbuh kembali di dalam lapisan kulitmu setelah beberapa hari. Banyak orang yang tidak nyaman dengan rambut 'sisa' ini. Sebagian lainnya menganggap rambut yang tertinggal ini membahayakan. Menurut Byrne, hal ini tidak membahayakan sama sekali.
12. Menggunakan krim penghilang rambut adalah pilihan yang baik.
Krim penghilang rambut bekerja dengan cara yang berbeda dari waxing dan pisau cukur. Menggunakan bahan kimia, hanya dalam beberapa menit, rambut kemaluanmu akan rontok dengan sendirinya. Tapi, kamu juga tetap harus menggunakan anti bakteri dan pelembut kulit setelah menggunakannya. Agar tidak terjadi iritasi dan infeksi. Selain itu, menggunakan krim penghilang rambut pada daerah intimmu rasanya sedikit menyeramkan. Karena bahan kimia yang berlebihan akan mengakibatkan iritasi dan mengganggu kesehatan vagina.
13. Menghilangkan rambut bisa meningkatkan risiko penyebaran IMS.
Menurut penelitian yang dilakukan tahun 2012, kirim penghilang rambut ternyata bisa meningkatkan risiko penyebaran dan penularan IMS. Kenapa? Karena ketika kamu menghilangkan rambut, selaput kulitmu juga akan terkikis. Sehingga bakteri lebih mudah masuk ke dalam pori-pori.
14. Menghilangkan rambut kemaluan lebih berbahaya bagi perempuan gemuk.
Penelitian terbaru di Amerika Serikat, seperti yang ditulis The Telegraph, mencukur rambut dengan cara apa pun ternyata lebih berbahaya bagi perempuan yang bertubuh gemuk, apa lagi obesitas. Karena kata Byrne, kulit perempuan yang gemuk pasti akan bergesekan dengan kulit lain. Tanpa rambut, risiko luka dan iritasi lebih besar. Dan ini akan mengakibatkan bakteri masuk ke dalam pori-pori.
15. Menghilangkan rambut kemaluan lebih berbahaya bagi perempuan gemuk.
Penelitian terbaru di Amerika Serikat, seperti yang ditulis The Telegraph, mencukur rambut dengan cara apa pun ternyata lebih berbahaya bagi perempuan yang bertubuh gemuk, apa lagi obesitas. Karena kata Byrne, kulit perempuan yang gemuk pasti akan bergesekan dengan kulit lain. Tanpa rambut, risiko luka dan iritasi lebih besar. Dan ini akan mengakibatkan bakteri masuk ke dalam pori-pori.