Dunia perfilman Indonesia memiliki perkembangan yang sangat maju. Bahkan untuk film ‘Merah Putih: Trilogi Kemerdekaan’, Hasyim Djojohadikusumo menggunakan tenaga ahli dari Hollywood.
Film yang disutradarai oleh Yadi Sugandi ini dibuat dalam format 35 milimeter, dengan tim internasional yang terdiri dari efek khusus dan veteran perfilman Hollywood, yakni koordinator efek khusus dari Inggris, Adam Howarth.
Sebelumnya, ia telah mengerjakan beberapa film ternama dan sukses dibioskop dunia, diantaranya, ‘Saving Private Ryan’, dan ‘Blackhawk Down’. Sedangkan koordinator pengganti Rocky McDonald telah berkecimpung di film ‘Mission Imposibel II’, ‘The Quiet American’
Tak hanya itu, film berlatar belakang perang kemerdekaan ini juga menghadirkan make up dan visual efek Rob Trenton yang menggarap ‘The Dark Knight’. Sedangkan konsultan ahli persenjataan dipercayakan kepada John Bowring yang telah menggarap ‘Crocodile Dundee II’, ‘The Matrix’, ‘The Red Line’, ‘Australia’, ‘X-Men Origins:Wolverine’, dan asisten sutradara dipegang oleh Mark Knight ‘December Boys, Beautiful’.
“Untuk film pertama memang harus bisa membuat penonton tertarik agar sekuel keduanya tetap ditonton. Tapi kami tetap konsisten memproduksi sekuel kedua dan ketiga, meskipun film pertama ini tidak bisa menarik banyak penonton. Yang jelas kami sudah berusaha menyuguhkan yang terbaik,” ungkap Hasyim ketika menjawab optimisme masyarakat terhadap film ‘Merah Putih’(rileks.com)
Film yang disutradarai oleh Yadi Sugandi ini dibuat dalam format 35 milimeter, dengan tim internasional yang terdiri dari efek khusus dan veteran perfilman Hollywood, yakni koordinator efek khusus dari Inggris, Adam Howarth.
Sebelumnya, ia telah mengerjakan beberapa film ternama dan sukses dibioskop dunia, diantaranya, ‘Saving Private Ryan’, dan ‘Blackhawk Down’. Sedangkan koordinator pengganti Rocky McDonald telah berkecimpung di film ‘Mission Imposibel II’, ‘The Quiet American’
Tak hanya itu, film berlatar belakang perang kemerdekaan ini juga menghadirkan make up dan visual efek Rob Trenton yang menggarap ‘The Dark Knight’. Sedangkan konsultan ahli persenjataan dipercayakan kepada John Bowring yang telah menggarap ‘Crocodile Dundee II’, ‘The Matrix’, ‘The Red Line’, ‘Australia’, ‘X-Men Origins:Wolverine’, dan asisten sutradara dipegang oleh Mark Knight ‘December Boys, Beautiful’.
“Untuk film pertama memang harus bisa membuat penonton tertarik agar sekuel keduanya tetap ditonton. Tapi kami tetap konsisten memproduksi sekuel kedua dan ketiga, meskipun film pertama ini tidak bisa menarik banyak penonton. Yang jelas kami sudah berusaha menyuguhkan yang terbaik,” ungkap Hasyim ketika menjawab optimisme masyarakat terhadap film ‘Merah Putih’(rileks.com)