Ketika sakit flu, batuk, maag, atau sakit kepala (pusing), kebanyakan orang mengobatinya dengan mengkonsumsi obat bebas yang dapat dibeli di toko atau apotik. Hal ini disebabkan karena penyakit tersebut biasanya cepat sembuh dan dianggap tidak berbahaya. Tetapi, ada hal yang perlu diperhatikan saat mengkonsumsi obat bebas atau antibiotik.
Bila dirasa penyakit tidak kunjung sembuh setelah mengkonsumsi obat bebas, sebaiknya segera pergi ke dokter supaya dapat diperiksa dan diberikan obat yang tepat. Untuk penyakit yang berhubungan dengan infeksi, biasanya dokter akan memberikan antibiotik, walaupun dalam banyak kasus ada penyakit yang dapat disembuhkan tanpa mengkonsumsi antibiotik.
Antibiotik yang dikonsumsi secara berlebihan dalam jangka pendek dapat menyebabkan alergi seperti gatal-gatal, nyeri lambung, mual atau bengkak pada bibir, kelopak mata, dan bagian tubuh lainnya. Dampak lainnya adalah bakteri menjadi resisten (kebal) terhadap antibiotik, sehingga apabila bakteri yang sama menyerang tubuh diperlukan antibiotik dengan dosis yang lebih besar atau antibiotik yang lebih berat untuk membunuh bakteri.
Karena itu jika sakit tidak terlalu parah, sebaiknya hindari penggunaan antibiotik, karena dapat membuat bakteri dalam tubuh lebih kebal. Di negara-negara maju, penggunaan antibiotik dibatasi dan tidak mudah diberikan kepada pasien. Dokter biasanya akan memberikan resep dengan obat non antibiotik kecuali kondisi infeksi atau penyakit pada pasien sudah tergolong parah.
Bila dirasa penyakit tidak kunjung sembuh setelah mengkonsumsi obat bebas, sebaiknya segera pergi ke dokter supaya dapat diperiksa dan diberikan obat yang tepat. Untuk penyakit yang berhubungan dengan infeksi, biasanya dokter akan memberikan antibiotik, walaupun dalam banyak kasus ada penyakit yang dapat disembuhkan tanpa mengkonsumsi antibiotik.
Antibiotik yang dikonsumsi secara berlebihan dalam jangka pendek dapat menyebabkan alergi seperti gatal-gatal, nyeri lambung, mual atau bengkak pada bibir, kelopak mata, dan bagian tubuh lainnya. Dampak lainnya adalah bakteri menjadi resisten (kebal) terhadap antibiotik, sehingga apabila bakteri yang sama menyerang tubuh diperlukan antibiotik dengan dosis yang lebih besar atau antibiotik yang lebih berat untuk membunuh bakteri.
Karena itu jika sakit tidak terlalu parah, sebaiknya hindari penggunaan antibiotik, karena dapat membuat bakteri dalam tubuh lebih kebal. Di negara-negara maju, penggunaan antibiotik dibatasi dan tidak mudah diberikan kepada pasien. Dokter biasanya akan memberikan resep dengan obat non antibiotik kecuali kondisi infeksi atau penyakit pada pasien sudah tergolong parah.