Senin, 29 Februari 2016
1000 Tips dan Trik Kecantikan Yang Alami dan Cepat
loading...
1000 Tips dan Trik Kesehatan Paling Lengkap
1000 Tips dan Trik Kesehatan Paling Lengkap
loading...
1000 Tips dan Trik Pacaran Paling Ampuh
1000 Tips dan Trik Pacaran Paling Ampuh
loading...
Minggu, 28 Februari 2016
TOTO
Introduction
At TOTO we are passionate about water, from the way we make use of water, to its impact on the environment, water is afterall, the element aroundwhich we build our products.
Founded in 1917 as a manufacturer of ceramic sanitary wares and plumbing hardware, before long, TOTO grew to become Japan’s Industrial Leader in sanitary and plumbing related products. Now in the 21st century, TOTO with it’s expanded corporate vision is poised to move forward and provide products as well as services that improves the cleanliness, comfort and convenience of all its customers while maintaining the purity of our environment.
History
PT. Surya TOTO Indonesia Tbk. is founded in 1977 as a joint venture with TOTO Ltd. Japan. The first of its global expansion outside of Japan. Since then the company has grown by lepas and bounds to become the largest sanitary ware and fittings factory in Indonesia, and also the top trusted brand in the minds of the Indonesian costumers.
Even after achieving that we countinously strive to improve upon other areas of our businesses. Our factories and business process are Japan Industrial Standards (JIS) and ISO Approved.. We have also achieved ISO 14001 certification for our factories to lessen the environmental impact of our industries. And beyond that, we are expanding our CSR (Corporate Social Responsibility) work to help improvethe social climate of the country. The results of our actions have gone beyond the Bottomline of our balance sheets. We have received accolades in the field of top customer satisfaction for a few consecutive years, and have received recognitions from the government through our support of natural disaster stricken areas.
Looking ahead to the future, we will continue to expand our business, creating products that areat the forefront of bathroom technology, more innovative , and also more environmentally friendly. We truly believe that improvement and innovation is an endless cycle that we intend to keep turning forward into the future.
1977
Established on July 11 th, 1977
(Certificate of Notary Kartini Mulyadi, S.H. No. 88, Jakarta).
1990
Listed in the Jakarta Stock Exchange.
1994
Received JIS (Japanese Industrial Standard) Certification.
Received ISO 9002, Quality Management Systems Certification.
2002
Received ISO 9001, Quality Management Systems Certification.
2005
Received ISO 14001, Environmental Management Systems Certification.
2006
Merger with Subsidiary PT. Surya Pertiwi Paramita.
Distribution
With a world class distribution and supply chain network designed to match its growing reputation and global demand, TOTO can meet the individual demands of all its customer, from a single customer that requires thousands of items for their projects.
We will work with our customers to ensure the best possible satisfactory delivery of their TOTO Products.
Our products are exported to thousands of customers spaning over 30 countries around the globe, selling through our certified partners or TOTO Ltd. Distribution channels.
1. Australia 16. Maldives
2. Bangladesh 17. Myanmar
3. Brunei 18. New Zealand
4. Cambodia 19. Pakistan
5. China 20. Phillipines
6. Egypt 21. Qatar
7. Fiji 22. Singapore
8. Hongkong 23. Sri lanka
9. India 24. Saudi Arabia
10. Iran 25. Taiwan
11. Japan 26. Thailand
12. Jordan 27. U.A.E
13. Korea 28. U.S.A
14. Kuwait 29. Vietnam
15. Malaysia 30. Yaman
Stunning Products
As a leader in high quality bathroom and kitchen ware, TOTO is committed to producing innovative high performance products. Beautifully crafted minimalist designed, integrated with the latest technological advances in concealed engineering, have led to a product second to none. Whether it is for private homes, prestigious hotels or public conveniences, TOTO provides complete solutions to todays ergonomic and environmental needs. Years of proven performance have made us the paramount choice for the worlds leading designers, contractors, and concerning homeowners.
Technology and Quality Control
At TOTO all our products are designed to provide perfect functionality and endless durability, ensuring precise waterflow and beautiful stay clean finishes and coatings , year after year.
Before it ever leaves the factory, every TOTO product is subjected to extreme testing and scrutiny, from it’s inner working technology to its surface perfection. Only when all the criteria for efficiency and durability have been met will it be released. It is what TOTO customers the world over have come to expect, perfectly aesthetic ergonometry and innovative technology.
Manufacturing Excellence
With more than 30 years of manufacturing excellence, integrating Indonesian craftsmanship and Japanese know how, TOTO have always strived in the pursuit of perfection. Providing high quality products through ongoing research and development.
Using the most up to date manufacturing machinery and systems available, have allowed TOTO to compete on a global scale, fast becoming one of the worlds leading exporters of premium quality bathroom and kitchen ware.
CSR
Corporate Social Responsibility
PT. Surya TOTO Indonesia is aware that the impact of a company goes beyond the commercial and environmental values, but also social. Actually our CSR work started since the beginning of the company, we have always cared for the improvement of social standards around our factory, donations and repairs around factory is an annual tradition that visibly improves the living standards and environment around our factory.
Recently, we have expanded the activities to a national scale, through extensive donations to charitable organizations around the countries.
We have made significant contributions to the victims of the devastating Tsunami in the Aceh province, helped with the rebuilding of the earthquake devastated areas of Jogjakarta, these are just a couple of the major contributions we have made.
In the future, we will continue to provide social support to charities, social organizations and orphanages all around the country not only as proof that we are company that cares for its environment and society, but to give precedence to our suppliers and business partners so that they may do the same.
loading...
Sabtu, 27 Februari 2016
RODA-RODA KEBERHASILAN
RODA-RODA KEBERHASILAN
(Membahas Cakka Sutta-AN & Dasuttara Sutta-DN)
“Patirupe vase dese, ariyamittakaro siya;
Sammapanidhisampanno, pubbe punnakato naro;
Dhanam dhanam yaso kitti, sukhancetamdhivattati.”
“Ketika seseorang berdiam di tempat yang seusai dan bergaul dengan para mulia, ketika ia telah membentuk tekad yang benar, dan telah melakukan perbuatan berjasa di masa lampau, panen, kekayaan, kemasyuran, dan reputasi, bersama dengan kebahagiaan akan mendatanginya.”
(Anguttara Nikaya , Catukkanipatapali-Cakkasuttam)
Jika berbicarakehidupan tentu semua orang ingin hidup yang baik. Hidup yang baik ini bukan hanya masalah hidup yang bebas dari masalah. Hidup yang baik yaitu perkara bagaimana seseorang dapat mencapai tujuan-tujuannya. Tujuan seseorang pastilah berbeda, dari satu orang ke orang yang lainnya. Mencapai kesuksesan itulah bahasanya. Sukses hanya sebuah kata untuk memberikan pernyataan, pernyataan atas suatu hal yang orang harapkan kemudian didapatkannya. Sukses inipun bukan juga masalah materi, tetapi lebih dari itu adalah masalah batin atau mental.
Banyak cara, banyak jalan, dan banyak solusi bagi seseorang yang ingin mencapai tujuan-tujuannya, menjadi sukses dan merasa berhasil atas apa yang dicita-citakannya. Dalam hal ini tentu saja kita semua tidak dapat mengelak atau menghindar dari kenyataan bahwa, kita membutuhkan solusi untuk sukses dan mencapai tujuan-tujuan tersebut.
Sebagai umat Buddha yang tentu mengenal Dhamma sebagai ajaran Buddha, kita haruslah berusaha mencari jalan atau solusi tersebut di dalamnya,bukan malah keluar dari Dhamma, atau malah bertolak belakang dengan Dhamma. Dalam hal ini, Buddha pernah menguraikan di dalam Anguttara Nikaya, Catukkanipatapali-Cakkasuttam bahwa ada empat roda yang ketika roda ini berputar, maka para dewa dan manusia akan emncapai kebesaran dan kekayaan berlimpah, termasuk tujuan-tujuan hidupnya. Apa keempat roda tersebut:
1. Patirupadesavaso
Bertempat tinggal di tempat yang sesuai.
2. Sappurisavasayo
Bergaul dengan para mulia atau memiliki teman yang baik (kalyanamitta)
3. Attasammapanidhi
Telah membentuk tekad yang benar atau memahami apa yang berguna bagi dirinya sendiri.
4. Pubbe ca katapunnata
Memiliki simpanan kebajikan di masa lampau atau telah melakukan perbuatan berjasa di masa lampau.
Itulah empat hal yang ketika dimiliki oleh seseorang, maka apa yang menjadi tujuan dan cita-citanya akan tercapai.
Pada bagian Sutta yang lain di Digha Nikaya – Dasuttara Sutta, Buddha juga mengatakan bahwa empat roda ini sebagai cattaro bahukaro yaitu empat hal yang sangat membantu. Artinya sama dengan di dalam Cakka Sutta-Anguttara Nikaya, bahwa empat hal ini dapat membantu pada pencapaian tujuan-tujuan di dalam hidup ini. Pada kedua Sutta tersebut, keduanya disebut sebagai “Roda”. Mengapa demikian, karena sama seperti roda pada umumnya yang digunakan pada kendaraan-kendaraan, roda tersebut dapat membantu laju kendaraan tersebut. Dengan demikian maksud dari roda tersebut (cakka) yaitu ketika dimiliki akan membantu pemiliknya untuk melaju dalam kehidupan ini.
Kehidupan ini memang sulit, namun akan semakin sulit jika kita selalu beranggapan demikian. Sebaliknya tidak banyak beranggap namun banyak bertindak, itulah awal dari kemudahan hidup. Banyak bertindak tanpa banyak beranggapan.
Ceramah Dhamma oleh : Bhikkhu Gunapiyo Minggu Tanggal 31 Januari 2016
Sumber : Berita Dhammacakka N0. 1125 Minggu Tanggal 31 Januari 2016.
Kisah Sammajjana Thera
Sammajjana Thera mempergunakan sebagian besar waktunya untuk menyapu halaman vihara. Pada waktu itu, Revata Thera juga tinggal di vihara, tetapi tidak seperti Sammajjana, Revata Thera mempergunakan sebagian besar waktunya untuk bermeditasi atau pemusatan batin secara mendalam. Melihat kebiasaan Revata Thera, Sammajjana Thera berpikir bahwa thera-thera yang lain hanya bermalas-malasan menghabiskan waktunya.
Suatu hari Sammajjana pergi menemui Revata Thera dan berkata , “Kamu sangat malas, hidup dari pemberian makanan yang diberikan dengan penuh keyakinandan kemurahan hati, tidakkah kamu berpikir kamu sewaktu-waktu harus harus membersihkan lantai , halaman atau tempat-tempat lain?”
Revata Thera menjawab, “Teman, seorang bhikkhu tidak seharusnya menghabiskan seluruh waktunya untuk menyapu. Ia harus menyapu pagi-pagi sekali, kemudian pergi untuk menerima dana makanan. Setelah menyantap makanan, sambil merenungkan kondisi tubuhnya ia harus berusaha untuk menyadari kesunyataan tentang kumpulan kehidupan-kehidupan (khanda), atau lainnya, membaca buku-buku pelajaran sampai malam tiba. Kemudian ia dapat melakukan lagi pekerjaan menyapu jika ia menginginkannya.”
Sammajjana Thera dengan tekun mengikuti saran yang diberikan oleh Revata Thera dan tidak lama kemudain Sammajjana mencapai tingkat kesucian Arahat.
Bhikkhu-bhikkhu lain mengetahui sampah yang tertimbun di halaman. Mereka bertanya kepada Sammajjana mengapa ia tidak menyapu seperti biasanya.
Sammajjana menjawab , “Ketika saya tidak sadar, saya setiap saat menyapu, tetapi sekarang saya tidak lagi tidak sadar.”
Ketiak para bhikkhu mendengar jawaban tersebut, mereka menjadi sangsi, sehingga mereka pergi menghadap Sang Buddha, dan berkata, “Bhante, Sammajjana Thera secara tidak benar mengatakan dirinya sendiri telah menjadi seorang Arahat, ia mengatakan hal yang tidak benar.”
Kepada mereka , Sang Buddha menjawab , “Sammajjana telah benar-benar mencapai tingkat kesucian Arahat, ia mengatakan hal yang sebenarnya.”
Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 172 berikut:
Barangsiapa yang sebelumnya pernah malas, tetapi kemudian tidak malas, maka ia akan menerangi dunia ini bagaikan bulan yang terbebas dari awan.”
Sumber : Dhammapada Atthakatha
loading...
BERKAH MAGHA PUJA
BERKAH MAGHA PUJA
Kesabaran , ketabahan adalah cara melatih batin terbaik.
Para Buddha bersabda : “Nibbana adalah yang tertinggi”.
Sang Bhagava, sang pengetahu, penglihat, yang maha suci, yang telah mencapai penerangan sempurna, telah membabarkan Ovadapatimokkha ini dengan tiga syair ini:
Kesabaran, ketabahan adalah cara melatih batin terbaik. Para Buddha bersabda:
“Nibbana adalah yang tertinggi”. Seseorang yang melukai orang lain, menyakiti orang lain, bukanlah seorang pertapa, seorang samana.
Tak Berbuat segala kejahatan
Mengembangkan kebajikan
Menyucikan pikiran sendiri
Ini adalah ajaran para Buddha
Tak mengumpat, tak menyakiti, terkendali dalam tata susila
Tahu ukuran dalam hal makan
Hidup di tempat yang tenang
Berusaha mengembangkan pikiran luhur
Ini adalah ajaran para Buddha
Sila, Samadhi, dan panna telah diajarkan dengan sempurna oleh Sang Bhagava, pengetahu, penglihat, yang maha suci, yang telah mencapai penerangan sempurna, melalui aneka uraian.
Bagaimanakah sila telah diajarkan dengan sempurna oleh Sang Bhagava? Silatelah diajarkan dengan sempurna oleh Sang Bhagava baik dengan uraian tingkat dasariah (hetthima) maupun dengan uraian tingkat yang lebih tinggi (uparima).
Bagaimanakah Sila telah diajarkan dengan sempurna oleh Sang Bhagava dengan uraian tingkat dasariah? Sang Bhagava bersabda: “Di Ajaran ini, siswa mulia (ariyasavako) adalah ia yang menghindari pengambilan barang yang tidak diberikan; menghindari perbuatan asusila; menghindari ucapan bohong; dan menghindari minuman keras, barang madat yang menyebabkan lemahnya kesadaran. Demikianlah siladiajarkan dengan sempurna oleh Sang Bhagava dengan uraian tingkat dasariah.
Bagaimanakah sila telah diajarkan dengan sempurna oleh Sang Bhagava dengan uraian tingkat yang lebih tinggi? Sang Bhagava bersabda: “Di Ajaran ini, seorang bhikkhu melaksanakan siladengan baik, mengendalikan diri sesuai dengan Patimokkha, sempurna dalam tindak tanduk dan bepergiannya, melihat bahaya dari kesalahan walaupun kecil, berlatih dengan bertekad menaati peraturan-peraturan.” Demikianlah siladiajarkan dengan smepurna oleh Sang Bhagava dengan uraian tingkat lebih tinggi.
Bagaimanakah Samadhi telah diajarkan dengan sempurna oleh Sang Bhagava? Samadhi telah diajarkan dengan sempurna oleh Sang Bhagava baik dengan uraian tingkat dasariah (hetthima) maupun dengan uraian tingkat yang lebih tinggi (uparima).
Bagaimanakah Samadhi telah diajarkan dengan sempurna oleh Sang Bhagava dengan uraian tingkat dasariah? Sang Bhagava bersabda: “Di Ajaran ini, siswa mulia (ariyasavako), dengan menggunakan Nibbana sebagai obyek, mencapai keteguhan pikiran (Samadhi), mencapai penyatuan pikiran (cittassekaggata). Demikianlah Samadhi telah diajarkan dengan sempurna oleh Sang Bhagava dengan uraian tingkat dasariah.
Bagaimanakah Samadhi telah diajarkan dengan sempurna oleh Sang Bhagava dengan uraian tingkat lebih tinggi? Sang Bhagava bersabda :”Di Ajaran ini, seorang bhikkhu terbebas dari nafsu indria , terbebas dari bentuk pikiran yang tidak baik, memasuki dan berdiam dalam jhanapertama (pathama-jhana), (yakni keadaan batin) yang bergembira dan bahagia yang ditimbulkan dari ketenangan (vivekaja pitisukha), yang disertai dengan pengarahan pikiran pada objek (vitakka), pengukuhan pikiran pada objek (vicara). Kemudian, setelah menenangkan vitakkadan vicara, ia memasuki dan berdia dalam jhana kedua (dutiya-jhana), (yakni keadaan batin) yang bergembira dan bahagia yang ditimbulkan dari keteguhan (samadhija pitisukha), tanpa disertai dengan vittakka dan vicara. Selanjutnya , karena melenyapkan kegembiraan (piti), ia berada dalam keadaan batin seimbang (upekkha), perhatian (sati) dan kesadaran murni (sampajana). Ia mengenyam kebahagiaan jasmaniah yang oleh para Ariya dikatakan sebagai “Ia yang seimbang batinnya, penuh perhatian , dan mencapai kebahagiaan “ Ia memasuki dan berdiam dalam jhana ketiga (tatiya jhana). Kemudian, dengan melenyapkan perasaan bahagia dan tidak bahagia; melenyapkan kegembiraan hati (somanassa) dan kesedihan hati (domanassa) yang telah dirasakan sebelumnya, ia memasuki dan berdiam dalam jhanakeempat (catuttha-jhana), (yakni keadaan batin) yang tiada derita maupun bahagia, yang disertai perhatian murni yang ditimbulkan dari keseimbangan (upekkha-satiparisuddhi). Demikianlah Samadhi telah diajarkan dengan sempurna oleh Sang Bhagava dengan uraian tingkat yang lebih tinggi.
Bagaimanakah panna telah diajarkan dengan sempurna oleh Sang Bhagava? Panna telah diajarkan dengan sempurna oleh Sang Bhagava baik dengan uraian tingkat dasariah (hetthima) maupun dengan uraian tingkat yang lebih tinggi (uparima).
Bagaimanakah panna telah diajarkan dengan sempurna oleh Sang Bhagava dengan uraian tingkat dasariah? Sang Bhagava bersabda :” Di Ajaran ini, siswa mulia (ariyasavako) memiliki kebijaksanaan yang mampu melihat muncul dan tenggelamnya pancakkhandha; yang mampu mengantar ke lenyapnya dukkha secara benar dengan penembusan total. Demikianlah panna telah diajarkan dengan sempurna oleh Sang Bhagava dengan uraian tingkat dasariah.
Bagaimanakah panna telah diajarkan dengan sempurna oleh Sang Bhagavadengan uraian tingkat lebih tinggi? Sang Bhagava bersabda: “Di Ajaran ini, seorang bhikkhu mengetahui dengan benar sebagaimana adanya, bahwa ini adalah penderitaan; mengetahui dengan benar sebagaimana adanya, bahwa ini adalah asal mula penderitaan; mengetahui dengan benar sebagaimana adanya, bahwa ini adalah akhir dari penderitaan; mengetahui dengan benar sebagaimana adanya, bahwa ini adalah jalan menuju akhir penderitaan.” Demikianlah panna telah diajarkan dengan sempurna dengan uraian tingkat lebih tinggi.
Samadhi yang dilandasi dengan pengembangan sila, akan memberi hasil besar (mahapphala), memberi keuntungan besar (mahanisamsa). Panna , yang dilandasi dengan pengembangan Samadhi, akan memberi hasil besar , memberi keuntungan besar. Pikiran (Citta), yang dilandasi dengan pengembangan panna, akan sempurna, terbebas dari segala noda batin, yakni :
· Kamasava : Noda batin berupa nafsu indria
· Bahasava: Noda batin berupa kesenangan kemenjadian
· Avijjasava: Noda batin berupa ketidaktahuan
Pada saat menjelang padam sempurna (Parinibbana), Sang Bhagava menyampaikan pesan terakhir:”Kini O, para bhikkhu, Ku beritahukan kepadamu bahwa, Segala sesuatu yang muncul dari perpaduan faktor pembentuk sewajarnya mengalami kehancuran (vayadhamma sankhara). Sempurnakanlah tugas kalian dengan tanpa lengah (appamadena sampadetha).”
Selanjutnya Sang bhagava bersabda:”O, para bhikkhu, seperti halnya suatu ungkapan bahwa, “Dari berbagai tapak kaki semua mahluk, semua tapak kaki itu dapat masuk ke dalam tapak kaki gajah. Tapak kaki gajah dikatakan tertinggi karena ukuran besarnya. Demikian pula, O, para bhikkhu, dari berbagai kebajikan (kusaladhamma), semua kebajikan itu bermula dari kewaspadaan, masuk ke dalam kewaspadaan. Perhatian dikatakan yang tertinggi di antara semua kebajikan yang lain.”
Karena itulah kita semua patut berlatih;berlatih dengan tekad, seperti demikian ini: “Kita akan menjadi orang yang berusaha keras dalam tekad menjalankan sila yang luhur (adhisila), melatih pikiran yang luhur (adhicitta), dan mengembangkan kebijaksanaan yang luhur (adhipanna). Kita akan berlatih dengan tanpa kelengahan.”
Selamat memperingati Magha Puja 2559 BE
Ceramah Dhamma Oleh : Bhikkhu Dhammakaro Minggu, 28 Februari 2016
Sumber : Berita Dhammacakka No. 1129 Minggu 28 Februari 2016
loading...
Langganan:
Postingan (Atom)