4 Ritual Unik Memanggil Hujan Di Dunia
4 Ritual Unik Memanggil Hujan Di Dunia - Musim kemarau yang panjang terkadang membuat para petani dan masyarakat mengalami kesusahan. Banyak gagal panen menyebabkan mereka kesusahan pangan. Akhirnya muncul berbagai tradisi ritual memanggil hujan.
Tradisi memanggil hujan itu dilakukan dengan cara unik dan berbau mistis. Semua dilakukan dengan harapan hujan datang dan membawa berkah. Simak 4 Ritual Unik Memanggil Hujan Di Dunia berikut ini.
1. Teru teru Bozu, Jepang
Jika Anda melihat kartun Jepang, Anda tentu sudah tidak asing dengan boneka ini.Boneka yang disebut Teru teru Bozu ini terbuat dari kertas atau kain putih yang digantung di jendela. Jimat tersebut diyakini bisa mendatangkan hujan atau membuat cuaca menjadi cerah. Jika ingin hujan, gantungkan boneka ini secara terbalik dengan posisi kepala di bawah. Sedangkan untuk meminta hujan turun digantung seperti biasa.
2. Rain dance, Amerika
The Native American rain dance merupakan suatu ritual memanggil hujan di bagian barat daya Amerika karena selama musim panas di sana akan mengalami musim kering yang panjang. Rain dance dilakukan oleh pria dan wanita. Mereka melaksanakan ritual memanggil hujan tersebut pada pertengahan hingga akhir Agustus, di mana waktu tersebut adalah bulan yang terkering. Mereka memakai kostum khusus dan mulai menari dengan harapan hujan turun sesuai kebutuhan.
3. Rocket festival, Thailand
Sebenarnya ritual memanggil hujan seperti ini juga dilakukan etnis Lao di Laos. Mendekati datangnya musim hujan mereka menggelar ritual Rocket festival dengan tujuan untuk memanggil hujan. Perayaan dilakukan dengan tari-tarian dan musik tradisional. Yang paling dinanti adalah peluncuran roket yang terbuat dari bambu. Konon peluncuran roket ke angkasa dapat membujuk Phaya Taen, dewa hujan agar menurunkan hujan tepat waktu.
4. Manten kucing, Tulungagung ( Indonesia )
Ritual memanggil hujan ini dilakukan oleh warga desa Palem, Tulungagung, saat musim kemarau atau kesulitan air. Ritual memanggil hujan tersebut bukan menikahkan kucing layaknya manusia. Namun warga hanya memandikan sepasang kucing di sebuah coban yang bernama Coban Kromo. Secara simbolis, kucing itu dijodohkan di sana.