Aksi lip-sync lagu pop India membuat Briptu Norman Kamaru mendadak terkenal. Anggota Brimob Polda Gorontalo itu juga membuat tembang yang dia dendangkan, chaiyya-chaiyya, makin populer di seantero nusantara.
Bahkan, Duta Besar Indonesia untuk India, Andi M Ghalib, mengungkapkan bahwa popularitas Briptu Norman sampai juga ke telinga warga di Negeri Taj Mahal itu.
Bahkan, Duta Besar Indonesia untuk India, Andi M Ghalib, mengungkapkan bahwa popularitas Briptu Norman sampai juga ke telinga warga di Negeri Taj Mahal itu.
"Lho iya, itu salah satunya. Mereka (warga India) makin penasaran dan
ingin tahu tentang Indonesia, salah satunya dengan melejitnya lagu Chaiyya-chaiyya di sini," kata Andi Ghalib usai menemui Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, di Surabaya, Rabu 18 Mei 2011.
Maka, Ghalib berencana mempertemukan Briptu Norman dengan penyanyi idolanya yang mempopulerkan Chaiyya-chaiyya, Shahrukh Khan. "Kalau memang mungkin, kenapa tidak?" kata Ghalib.
Lagu itu adalah tembang utama film Bollywood 'Dil Se' (1998). Aslinya dinyanyikan penyanyi India, Sukhwinder Singh dan Sapna Awasthi, lagu ini dipopulerkan oleh Shahrukh Khan and Malaika Arora.
Musical director dalam film itu tak lain adalah pemenang Piala Oscar 2009 untuk komposisi musiknya di film tenar, 'Slumdog Millionaire'.
ingin tahu tentang Indonesia, salah satunya dengan melejitnya lagu Chaiyya-chaiyya di sini," kata Andi Ghalib usai menemui Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, di Surabaya, Rabu 18 Mei 2011.
Maka, Ghalib berencana mempertemukan Briptu Norman dengan penyanyi idolanya yang mempopulerkan Chaiyya-chaiyya, Shahrukh Khan. "Kalau memang mungkin, kenapa tidak?" kata Ghalib.
Lagu itu adalah tembang utama film Bollywood 'Dil Se' (1998). Aslinya dinyanyikan penyanyi India, Sukhwinder Singh dan Sapna Awasthi, lagu ini dipopulerkan oleh Shahrukh Khan and Malaika Arora.
Musical director dalam film itu tak lain adalah pemenang Piala Oscar 2009 untuk komposisi musiknya di film tenar, 'Slumdog Millionaire'.
Tanam Modal
Sementara itu, kepada Gubernur Soekarwo, Ghalib mengungkapkan sejumlah pengusaha India yang datang bersamanya tertarik dengan Provinsi Jatim. Mereka sangat berminat untuk menanamkan modalnya.
"Dari para pengusaha itu banyak program kerjasama yang ditawarkan. Di antaranya, bidang ekonomi, industri, pariwisata dan lainnya," kata mantan jaksa agung itu
"Dari para pengusaha itu banyak program kerjasama yang ditawarkan. Di antaranya, bidang ekonomi, industri, pariwisata dan lainnya," kata mantan jaksa agung itu
Dari catatan Ghalib, sejak 2010 penanaman modal asal India di Jatim sebesar US$4 miliar, sementara target yang disiapkan sebesar US$10 miliar untuk tahun ini. Sementara, untuk skala nasional nilainya mencapai US$13 miliar.